Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Sejarah Dibalik Copa America Centenario 2016


Poster Resmi Copa Amerika 2016
Tahun 2016 ini terdapat sesuatu hal yang menarik dilayar televisi anda, bukan alasannya yaitu ini bulan suci Ramadhan dan anda sanggup melihat menyebarkan promo dan diskon yang diklankan melalui televisi. akan tetapi sebuah turnamen sepak bola regional yang berdasarkan saya tak pantas anda lewatkan, dan ini moment yang mereka katakan dalam rangka merayakan 100 tahun terselenggaranya turnamen tersebut, bukan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari Prancis ya, hehe. Oke! eksklusif saja bisa disimak artikel yang saya bagikan ini dari halaman Kompasiana, semoga bermanfaat untuk anda pencinta sepakbola.

       Mungkin Anda bertanya-tanya kenapa tahun 2016 ini, di tahun genap, turnamen besar sekelas Copa America diselenggarakan? Apakah turnamen yang gres selesai di helat tahun 2015 yang kemudian di Chile kembali di gelar untuk menyaingi Piala Eropa 2016 yang akan di gelar di Perancis? Apakah CONMEBOL, asosiasi sepakbola Amerika Latin ingin merusak konsentrasi para penikmat sepakbola dunia dengan menggelar turnamen tandingan, sehingga musim masyarakat lebih menentukan menonton partai-partai klasik nan lebih menarik dengan gaya permainan dan bintang-bintang Amerika Latin dibandingkan dengan gaya permainan tim-tim Eropa yang dianggap kurang menarik? Apakah CONMEBOL yang berafiliasi dengan CONCACAF bersatu semoga pagelaran Copa America ini lebih menarik dan lebih bernilai jual tinggi dibandingkan dengan EURO 2016? Mengapa Copa America kembali digelar tahun ini, padahal sudah digelar tahun kemudian dengan Chile menjadi juaranya? Apakah turnamen Copa America sudah berkembang menjadi satu kali satu tahun? Semua pertanyaan itu memang muncul bagi kaum awam, orang yang kurang menyukai sepakbola, bahkan pertanyaan itu juga membuncah bagi kaum penikmat bola tetapi tidak mengerti akan sejarah Copa America, kompetisi antar negara Amerika Latin tertua di dunia.    

Sejarah Copa America Copa America, sebelumnya lebih dikenal dengan nama Kejuraan Sepakbola Amerika Selatan (the South American Football Championship), atau dalam bahasa Spanyol lebih dikenal dengan : Campeonato Sud Americano de Football, merupakan turnamen Internasional antar negara-negara yang berada di zona Amerika Latin untuk menentukan siapa yang terbaik di antara negara-negara tersebut dalam urusan olahraga Sepakbola.

Hebatnya, turnamen ini merupakan kompetisi sepakbola Internasional pertama didunia yang resmi di gelar dan menjadi turnamen sepakbola antar negara pertama di dunia, alasannya yaitu Copa America ini pertama sekali digelar di Argentina pada tahun 1916, tepatnya seratus tahun yang lalu. Sebelum kita mulai mengulas tim dan peluang-peluang daripada para kontestan Copa America 2016 yang berjulukan Centenario ini, alangkah baiknya kalau kita kembali ke sejarah terciptanya Copa America ini. Turnamen ini bekerjsama diawali oleh Argentina, negara dengan kiblat sepakbola dunia dan negara yang begitu mengagung-agungkan sepakbola, sampai-sampai sepakbola menyerupai agama ke dua, sesudah agama Nasrani yang mereka anut.
Poster Copa Amerika yang pertama ( 1916)

Menurut sejarah, pada awal kurun ke-20 sepakbola yang dibawa oleh para pekerja kereta api dari Inggris tahun 1867 mulai berkembang menjadi olahraga terpopuler di negara Evita Peron ini, sehingga untuk pertama kalinya, turnamen antar negara-negara Amerika Selatan diadakan tahun 1910, untuk memperingati 100 tahun Revolusi Mei (May Revolution). Namun, turnamen yang digagas oleh Argentina ini tidak dianggap resmi oleh CONMEBOL atau Konfederasi Sepakbola Amerika Selatan, kenapa? Karena CONMEBOL gres bangun tanggal 9 Juli 1916, jadi mustahil kan konfederasinya yang berada dibawah naungan FIFA belum terbentuk, masak sudah ada turnamen resminya?. Barulah tahun 1916, turnamen kembali di helat di Buenos Aires untuk memperingati 100 tahun kemerdekaan negerinya Juan Veron ini dengan nama Campeonato Sudamericano de Football yang diikuti oleh Argentina sebagai tuan rumah, Chile, Uruguay, dan Brazil. Turnamen yang digelar dari tanggal 2 Juli hingga 17 Juli itu menempatkan Uruguay sebagai kampiun, tim Tanggo runner-upnya dan Brazil urutan ke-3.

Keunikan 100 Tahun Copa America Perhelatan empat tim benua Amerika Latin tersebutlah cikal bakal lahirnya Kejuaraan Sepakbola Amerika Selatan, belum berjulukan Copa America mirip kini ini dan CONMEBOL pun memutuskan untuk menyelenggarakan kegiatan yang sama sekali dalam setahun, tahun 1917 Uruguay menjadi juara dan lagi-lagi Argentina menjadi runner-up dan Brazil peringkat ke-3. Namun, tahun 1918, gelaran kejuaraan sepakbola Amerika Selatan gagal digelar, alasannya yaitu Brazil sebagai tuan rumah terjangkit wabah flu. Nah, sesudah keunikan diatas, masih banyak keunikan-keunikan lain selama Copa America ini mencapai usianya yang ke-100 tahun, diantaranya : Pertama, digelar sekali dalam setahun. Setelah gagal digelar tahun 1918, maka tahun 1919, Brazil keluar sebagai kampiun, tahun 1920 Chile bisa merengkuh supremasi sepakbola Amerika Latin, tahun 1921 giliran Argentina mengangkat tropi kejuaraan sepakbola Amerika Selatan, disusul Brazil tahun 1922, kembali ke tangan Uruguay di tahun 1923 dan 1924. Tahun 1925, giliran Argentina yang menyimpan piala kejuaraan Sepakbola Amerika Selatan di lemari piala mereka, disusul Cile tahun 1926 dan Peru tahun 1927.

Tim Argentina pada Copa Amerika 1926


Tahun 1929 kembali Argentina bisa membawa pulang kembali tropi pujian negara Amerika Selatan tersebut. Setelah vakum lima tahun, kembali di gelar tahun 1935 dengan format sekali dua tahun hingga tahun 1967 walau tidak beraturan alasannya yaitu sesuatu hal. Kedua, gres tahun 1975 format dan nama kejuaraan ini berubah, dimana namanya menjadi Copa America dan diselenggarakan sekali dalam empat tahun dengan Argentina dan Brazil lebih mendominasi. Namun, mulai tahun 1991, kembali format waktu penyelenggaraan dirumah menjadi sekali dua tahun, dan kembali tahun 2007 dikembalikan formatnya menjadi diselenggarakan sekali dalam empat tahun. Format pemilihan tuan rumah juga berdasarkan abjad, sesudah Argentina menjadi tuan rumah di tahun 1987, maka tahun 1989 yaitu Brazil, tahun 1991, Chile, Ekuador tahun 1993,dan seterusnya. Namun, alasannya yaitu sesuatu hal maka format ini bisa juga berubah, misalnya yaitu sesudah Argentina menjadi tuan rumah di tahun 2011, maka seharusnya empat tahun kemudian yaitu Brazil tuan rumahnya, namun alasannya yaitu Brazil gres saja menyelenggarakan ekshabisi dan tolak ukur kesiapan tuan rumah dengan tajuk Piala Konfederasi 2013, perhelatan super akbar Piala Dunia 2014, dan akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2016, maka tempatnya dipindahkan ke Chile dan menjadi juara di tahun 2015. Ketiga, untuk memperingati 100 tahun berdirinya CONMEBOL dan seabad penyelenggaraan Copa America, maka dari tanggal 4 s/d 26 Juni 2016 diselenggarakan kembali turnamen antar negara-negara Amerika Selatan tersebut dengan nama sedikit berbeda dan format yang berbeda pula. Cop America Centenario, yang artinya Piala Amerika dalam angka seratus tahun.

Untuk memperingati ulang tahun CONMEBOL dan Copa America-nya, maka diselenggarakan di benua yang berbeda, yaitu di negara Amerika Serikat, negara yang masuk ke zona CONCACAF atau negara-negara Amerika Utara, Tengah, dan Karibia. Walaupun hampir bersamaan dengan Piala Eropa 2016 yang sudah menetap agendanya, FIFA sebagai federasi sepakbola dunia tetap memasukkan turnamen Copa America Centenario ini kedalam kegiatan resminya, sehingga para pemain-pemain top yang bermain di kompetisi Eropa tidak perlu takut akan hukuman dari FIFA untuk mudik memperkuat negaranya. Walau dari tahun 1993, Copa America yang unik ini selalu mengundang kontestan dari luar benua sehingga kontestan lengkap 12 tim. Tim yang sering diundang melengkapi turnamen tertua ini, adalah: Meksiko, Kostarika, Honduras, Amerika Serikat, Jepang dan Jamaika, namun belum bernah dilangsungkan diluar benua, selalu dilangsungkan diantara negara-negara anggota CONMEBOL. Namun, diseabad Copa America ini justru berlangsung di Amerika Serikat dan diikuti oleh 16 kontestan sesudah selama ini hanya 12 peserta. Dibagi menjadi empat grup dan dua masing-masing jura grup dan runner-up otomatis eksklusif masuk ke babak perempat final.

Stadium Philadelphia ,USA 

Lantas kenapa harus di Amerika Serikat? Untuk menaikkan pamor dan harga jual turnamen, maka dipilihlah negeri Paman Sam ini. Ini yaitu suatu kehormatan besar, sesudah sukses menyelenggarakan Piala Dunia 1994. Bersama dengan Meksiko, Kosta Rika, Jamaika, Panama, dan Haiti akan bertarung dengan langganan 10 besar peringkat FIFA, mirip Argentina, Chile, Brazil, Kolombia, Uruguay, dan Paraguay untuk merengkuh trophy bergengsi Copa America Centenario 2016. Hal tersebut terbukti, di partai pembuka USA kontra Kolombia tiket terjual dipastikan melewati angka 1,144 juta tiket, rekor penjualan tiket di Copa America 1979. Lantas, manakah yang lebih menarik? Copa America Centenario 2016 kah atau Piala Eropa 2016? Tentunya melihat jam tayangan, maka yang layak untuk tidak dilewatkan, apalagi di hari-hari libur tentunya Copa America Centenario yang jam tayangnya di pagi hari waktu Indonesia, dan kita dimanjakan oleh siaran eksklusif Kompas TV yang konsisten menyiarkan Copa America sesudah sukses di tahun 2015.
Kompas TV telah menayangkan sabung pembuka antara tuan rumah Amerika Serikat kontra Kolombia dan akan menyiarkan eksklusif pertandingan-pertandingan bergengsi, seru, dan sarat pembalasan tentunya. Sementara jadwal Piala Eropa yang berlangsung dini hari tentunya sangat mengganggu waktu istirahat kita, namun tentunya berpulang kepada diri kita, apakah akan menyantap Copa America di Kompas TV atau juga melahap tayangan Piala Eropa di RCTI nonstop? Pilihan ada ditangan kita, selamat Menyaksikan Copa America Centenario 2016 di Kompas TV, semoga bermanfaat !

Fakta menarik lainnya seputar Copa America Centenario

  • Didominasi Argentina Penampilan Terbanyak di simpulan Copa America = Argentina (26 kali) Penampilan terbanyak di semi simpulan = Uruguay (34 kali)
  • Kemenangan terbanyak = Argentina (111 kali)
  • Kekalahan terbanyak = Chile (81 kali)
  • Seri terbanyak = Argentina, Peru (31 kali)
  • Pencetak gol terbanyak = Argentina (422 kali)


Rata-rata tertinggi gol yang dicetak per pertandingan = Argentina (2,44) Yang paling menarik lainnya dari Copa America Centenario ini, yaitu bahwa dua “dewa” sepakbola dunia, Pele dan Maradona tidak pernah mengangkat tropy Copa America ini sewaktu aktif jadi pemain, jadi apakah Leonel Messi dan Neymar, calon penerus dua “dewa” pesepakbola dari dua negara adidaya sepakbola Amerika Latin ini akan bernasib sama? Tidak pernah memenangi Copa America bersama Timnasnya? Sangat menarik untuk disimak. Mari kita ikuti sejarah 100 tahun Copa America di Kompas TV, mengutip pernyataan instruktur USA, Jurgen Klismann “Turnamen kali ini yaitu perayaan seratus tahun. Anda hanya akan bisa memenanginya sekali seumur hidup”. Kaprikornus sangat sayang dilewatkan !

Sumber : 



Sumber https://www.gu-buk.net

Posting Komentar untuk "Sejarah Dibalik Copa America Centenario 2016"