Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Rahma Anak Tukang Gorengan Diterima Ui Dan Ugm Tanpa Bimbel

Gadis satu ini luar biasa. Meski tak dilahirkan dalam keluarga berada, tetapi dikaruniai kecerdasan mumpuni sehingga bisa meneruskan pendidikannya dengan baik. Adalah Rahmadia Latifa Kushardani (18) putri dari pasangan Hari Kusharyanto dan Wiwin Pamudya Wardani, warga Jalan Jeruk V/20 RT 06 RW 04, Lamper Lor, Kota Semarang, bisa diterima di tiga sekolah tinggi tinggi bergengsi di Tanah Air tanpa melalui bimbingan mencar ilmu (Bimbel).

Dia diterima di Universitas Pertamina, Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Manajemen melalui SBMPTN 2017. Rahma, sapaan akrabnya, bericerita banyak dikala ditemui Tribun Jateng, Selasa (4/7) di rumahnya. Ia mengaku mempunyai cara mencar ilmu yang berbeda dengan sahabat seusianya, yang dikala itu kebanyakan ikut Bimbel di suatu forum kursus.
Gadis itu lebih menentukan mencar ilmu sendiri melalui video tutorial online dan membaca buku soal-soal latihan wacana SBMPTN tahun lalu.

"Kalau mencar ilmu di Bimbel biayanya sangat mahal. Makanya saya milih mencar ilmu sendiri," kata, dara lulusan Sekolah Menengan Atas Kolese Loyola Semarang Ini. Selain mencar ilmu melalui video tutorial online, ia juga mencar ilmu kelompok dengan teman-teman sekolahnya. "Kegiatan mencar ilmu kelompok ini biasanya dilakukan dikala ada jam kosong di sekolah. Dan biasanya hanya tiga kali dalam seminggu, beruntung para guru yang mengajar kami juga antusias dan saya pun jadi makin semangat juga," terang Rahma, yang juga alumni SD Lamper Kidul 03 dan Sekolah Menengah Pertama Maria Mediatrix.

Rahma membagi waktu mencar ilmu antara persiapan Ujian Sekolah dengan ujian masuk sekolah tinggi tinggi cukup teliti. Setiap di sekolah ia fokus mencar ilmu untuk ujian sekolah, sedangkan dikala ada waktu senggang dan di malam hari ia gunakan mencar ilmu untuk persiapan ujian. Bahkan, ia rela mencar ilmu setiap malam hingga pukul 02.00. "Ayah dan Ibu selalu mengingatkan saya untuk cukup istirahat dan jangan begadang. Tapi, mau bagaimana lagi. Kalau mencar ilmu malam tuh rasanya bisa cepet masuk soalnya tenang," kata peraih peringkat 1 Try Out Semargama 2017--Paguyuban Pelajar UGM di Semarang.

Perjuangan Rahmah karenanya terbayar. Orangtuanya ialah penjual gorengan. Dan mengelola persewaan layar (screen). Dia gembira diterima di tiga universitas bergengsi.
Meski ia diterima di 3 universitas, tetap harus menentukan salah satu saja. Akhirnya ia menentukan untuk kuliah di Universitas Indonesia jurusan Manajemen. Rahma menjelaskan sempat menerima proposal beasiswa dispensasi biaya sekitar Rp 12.500.000 untuk biaya SPI, kemudian Rp 10.000.000 untuk biaya SPP di Universitas Pertamina.

Dari beasiswa itu, ia hanya dikenakan bayar SPP sekitar Rp 5.000.000 per semester. "Dari awal saya memang tertarik ingin masuk jurusan Manajemen, makanya saya pilih jurusan tersebut di semua Universitas yang saya tuju. Tapi alasannya ialah saya sudah sangat ingin masuk di Universitas Indonesia, karenanya saya bulatkan tekad menentukan kuliah di sana saja," terang gadis quarter finalis lomba debat Bahasa Ingris EAD Sanata Dharma dan DCEC Unika Soegijapranata 2016.

Pelajaran yang patut diambil dari kisah Rahma adalah, jangan hingga keterbatasan menyerupai tidak bisa bimbel mematahkan semangat kamu. BIMBEL BUKAN JAMINAN LO LOLOS PTN.  Jangan sampe keterbatasan ekonomi juga menghalangi kau untuk bisa kuliah di Perguruan Tinggi Negeri yang kau inginkan. Tuhan akan selalu memberi jalan untuk hambaNya yang bersung-sungguh.


Butuh soal+pembahasan saintek buat sbmptn : Klik disini
Butuh Soal+pembahasan Soshum buat sbmptn : Klik disini
Ebook Materi Saintek: Klik disini
Ebook Materi Soshum: Klik disini
Kisi-kisi SBMPTN 2018: Klik disini
cara lolos SBMPTN tanpa bimbel: Klik disini

sumber berita: tribunnews.com

Sumber https://www.gu-buk.net

Posting Komentar untuk "Rahma Anak Tukang Gorengan Diterima Ui Dan Ugm Tanpa Bimbel"