Sejarah Islam Di Indonesia
A. TEORI MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA
B. KERAJAAN BERCORAK ISLAM DI INDONESIA
Nama Kerajaan | Tokoh Berpengaruh | Perkembangan Kerajaan |
a. Samudera Pasai | 1. Nazimudin Al-Kamil, pendiri kerajaan 2. Sultan Malik As-Shaleh, puncak kejayaan 3. Sultan Malik At-Thahir, runtuhnya kerajaan | Merupakan kerajaan bercorak Islam pertama di Indonesia. |
b. Malaka | 1. Paramisora/Iskandar Syah, pendiri kerajaan 2. Sultan Mahmud Iskandar Syah, raja pertama yang memakai gelar Sultan 3. Sultan Mudzafat Syah, puncak kejayaan 4. Sultan Mahmud Syah, keruntuhan kerajaan | 1. Kerajaan ini sering disebut sebagai Bandar Transito Murni lantaran tidak mempunyai hasil-hasil sendiri yang penting dalam perdagangan internasional. 2. Sebab runtuhnya kerajaan ini ialah sehabis kedatangan Portugis yang dipimpin Alfonso d’Albuquerque (1511). |
c. Aceh | 1. Sultan Ali Mughayat Syah, pendiri kerajaan 2. Sultan Iskandar Muda, puncak kejayaan 3. Sultan Iskandar Thani, runtuhnya kerajaan | 1. Pada masa Sultan Iskandar Muda (dibantu oleh Adipati Unus dari Demak), pernah melaksanakan penyerangan ke Malaka untuk mengusir Portugis. 2. Hamzah Fanzuri (Identik dengan pedoman Wujudiyah) dipercaya menjadi penasihat raja pada masa Sultan Iskandar Muda. 3. Nurudin Ar-Raniri (penulis kitab Bustanussalatin) dipercaya sebagai penasihat kerajaan pada masa Sultan Iskandar Thani. 4. Salah satu alasannya ialah runtuhnya kerajaan ini ialah konflik antara golongan aristokrat (teungku) dengan golongan ulama (teuku). |
Nama Kerajaan | Tokoh Berpengaruh | Perkembangan Kerajaan |
d. Demak | 1. Raden Fatah, pendiri kerajan 2. Adipati Unus (Pangeran Sabrang Lor) 3. Sultan Trenggono, puncak kejayaan 4. Jaka Tingkir/Hadiwijaya, keruntuhan kerajaan | 1. Pada masa pemerintahan Adipati Unus, Demak pernah berusaha mengusir Portugis dari Malaka. 2. Era Sultan Trenggono, Fatahillah pernah ditugaskan mengusir Portugis dari Sunda Kalapa dengan tujuan menggagalkan korelasi antara Portugis dengan Kerajaan Padjajaran. 3. Sebab runtuhnya kerajaan Demak ialah dikala Jaka Tingkir memindahkan sentra kerajaan ke tempat pajang. |
e. Mataram Islam | 1. Sutawijaya/Panembahan Senopati, pendiri kerajaan 2. Sultan Agung Hanyokrokusumo, puncak kejayaan 3. Amangkurat I, terjadi perlawanan dari Trunojoyo 4. Amangkurat II, runtuhnya kerajaan | 1. Pada masa Sultan Agung Hanyokrokusumo, banyak kebudayaan berkembang (Kalender Jawa, Upacara Sekaten, kitab kitab ibarat Sastra Gendhing) dan juga ekspansi wilayah (Pax Java). 2. Sultan Agung juga pernah menyerang VOC ke Batavia, namun mengalami kegagalan. 3. Pada Masa Amangkurat II, terjadi Perjanjian Giyanti. Mataram karenanya terbagi dua wilayah (Mataram Barat beribukota di Kasultanan Yogyakarta) dan Mataram Timur (beribukota di Kasunanan Surakarta). Perjanjian Salatiga juga semakin memperburuk situasi di Matar. Perjanjian tersebut memaksa Mataram harusterpecah kembali menjadi Mataram Barat (Kasultanan Yogyakarta dan Pakualaman) serta Mataram Timur (Kasunana Surakarta dan Mangkunegaraan). |
Nama Kerajaan | Tokoh Berpengaruh | Perkembangan Kerajaan |
f. Banten | 1. Fatahillah, pendiri kerajaan 2. Sultan Hasanudin, raja pertama 3. Sultan Maulana Muhammad, awal kedatangan Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtmen 4. Sultan Ageng Tirtayasa, puncak kejayaan 5. Sultan Haji, runtuhnya kerajaan | Pada masa Sulatn Ageng Tirtayasa terjadilah konflik internal dengan anaknya, Abu Kahar atau Sultan Haji. Kondisi ini yang kemudian dimanfaatkan oelh VOC untuk memecah kerajaan Banten, sehingga melahirkan Perjanjian Banten. Isi Perjanjian banten antara lain: VOC berhak penuh atas perdagangan di Banten dan Lampung; VOC berhak turut campur dalam urusan pemerintahan Banten; kekuasaan atas Cirebon di serahkan kepada VOC; Banten harus menanggung biaya perang. |
a. Goa-Tallo (Makasar) | 1. Alaudin, pendiri kerajaan 2. Sultan Hasanudin/Ayam Jantan dari Timur, puncak kejayaan 3. Mapasomba, keruntuhan kerajaan | Pada masa Sultan Hasanudin, terjadi konflik dengan Arupalaka yang kemudian dimanfaatkan VOC untuk memperlemah kerajaan ini hingga lahirlah Perjanjian Bongaya yang isinya, antara lain VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara; Makasar harus melepas seluruh tempat bawahannya, ibarat Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone; Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone.; Makasar harus menyerahkan seluruh benteng-bentengnya; Makasar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi kepada VOC setiap tahun. |
h. Ternate -Tidore (Maluku) | 1. Kerajaan Ternate: • Sultan Hairun • Sultan Baabullah, berhasil mengusir Portugis di Maluku 2. Kerajaan Tidore • Sultan Nuku | 1. Kerajaan Ternate dan Tidore ialah kerajaan yang bergotong-royong bersaing dalam hal perdagangan. Kedua kerajaan tersebut mempunyai Uli (persekutuan pedagang). Ternate mempunyai Uli Lima (Ternate, Bacan, Seram Obi dan Ambon) dan Tidore meiliki Uli Siwa (Tidore, Halmahera, Jailolo hingga ke Papua). |
Nama Kerajaan | Tokoh Berpengaruh | Perkembangan Kerajaan |
2. Kedua Uli tersebut sempat dimanfaatkan oleh Portugis (memihak ke Uli Lima) dan Spanyol (memihak ke Uli Siwa) untuk menguasai Maluku. Pertempuran di antaranya puntak dapat dihindari. Paus karenanya mendamaikan antara Portugis dan Spanyol melalui perjanjian Saragosa. |
Soal dan Pembahasan sejarah islam di Indonesia klik disini
Sumber https://www.gu-buk.net
Posting Komentar untuk "Sejarah Islam Di Indonesia"