Revolusi Perancis (1789-1804)
A. Keadaan Prancis menjelang revolusi
1. Bidang Politik
Pemerintah Perancis sebelum revolusi bersifat monarki absolut, yang ditandai oleh beberapa hal :
1. Bidang Politik
Pemerintah Perancis sebelum revolusi bersifat monarki absolut, yang ditandai oleh beberapa hal :
- kekuasaan raja merupakan kekuasaan tertinggi, artinya Raja memerintah bukan menurut undang-undang hal ini sanggup dilihat dari ungkapan Raja Louis XIV (1638-1715) "La Etat C'est Moi" (negara yaitu saya).
- kekuasaan raja tidak dibatasi oleh forum lainnya ibarat tubuh legislatif. Semenjak masa kekuasaan Louis XIV DPR yang ada yaitu etats generaux telah dinonaktifkan
Sifat Absolut dijalankan oleh Raja Raja Perancis ini terinspirasi oleh anutan niccolo machiavelli yang menulis buku yang berjudul "Il principe" (sang pangeran) yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul "the prince"
2. Bidang Sosial
Menjelang meletusnya revolusi diskriminasi sosial telah menjadi pemandangan umum di Prancis. stratifikasi sosial di Perancis pada ketika itu terbagi menjadi:
2. Bidang Sosial
Menjelang meletusnya revolusi diskriminasi sosial telah menjadi pemandangan umum di Prancis. stratifikasi sosial di Perancis pada ketika itu terbagi menjadi:
- golongan pertama: bangsawan
- golongan kedua: kaum rohaniawan Kristen
- golongan ketiga rakyat yang terdiri dari kaum borjuis dan rakyat jelata
Golongan pertama dan kedua merupakan kelas elit yang mendapat hak-hak istimewa, ibarat bebas pajak bahkan mendapat sebagian persentase pajak yang dipungut dari rakyat
3. Bidang Ekonomi
Kehancuran perekonomian Perancis menjelang revolusi terjadi lantaran peperangan yang dilakukan Perancis dalam menghadapi Austria, termasuk perang tujuh tahun melawan Inggris. Peperangan peperangan tersebut banyak menguras keuangan negara, selain itu pemborosan keuangan para pejabat kerajaan juga menimbulkan perekonomian memburuk diantaranya yaitu pemborosan yang dilakukan oleh istri Louis ke 16 Marie Antoinette, yang mendapat julukan "madame defisit"
B. Sebab terjadinya Revolusi Prancis
B. Sebab terjadinya Revolusi Prancis
Salah satu aturan yang berlaku di dalam sejarah yaitu kausalitas (hubungan alasannya akibat) adanya kontinuitas antara satu insiden dengan insiden lainnya. Begitu pula dengan revolusi Perancis itu sendiri yang meletus lantaran beberapa faktor sebagai berikut:
1. Munculnya anutan pemikiran wacana kebebasan dan demokrasi
- Voltaire (1694-1778) merupakan pejuang humanisme Perancis yang banyak memperjuangkan hak-hak kebebasan bermacam-macam bagi kaum hugenot(Protestan Perancis). Ia juga mengutuk kemunafikan para pemuka gereja yang banyak melaksanakan penindasan terhadap rakyat Perancins. Ia banyak menentang sebagian besar kepercayaan agama
- Montesquieu(1689-1755) Pemikiran Monstesquieu wacana sistem ketatanegaraan (Trias Politica) dalam buku karangannya L'Esprit des Lois yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul The Spirit of Law. Di dalamnya ia mengajukan sistem pemerintahan monarki konstitusionalnya dengan adanya: Pemisahan forum kenegaraan(legislatif, yudikatif, dan eksekutif), pembagian kekuasaan, dan perimbangan kekuasaan diantaranya ketiga forum tersebut
- Jean - Jasques Rousseau (1712 - 1778) melalui tulisannya "Du Contract Social" (1762) mengajukan teori wacana sistem pemerintahan demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai pemenangn kedaulatan tertinggi. Pemikiran ini kemudian dinamakan sebagi teori kedaulatan rakyat, yang mencoba mengantikan Teori Kedaultan Tuhan yang dianut oleh Perancis sebelum revolusi
2. Keresehanan akhir dari praktik absolutisme raja
Lord acton menyampaikan bahwa kekuasaan biasanya mempunyai kecenderungan korup, sedangkan kekuasaan Tanpa Batas sudah niscaya akan melaksanakan tindakan korupsi. Itulah yang terjadi di Prancis menjelang revolusi, Raja berserta aparaturnya sering bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat baik dengan membebani pajak maupun dengan menghilangkan hak-hak politik rakyat ibarat membungkam pemikiran-pemikiran kebebasan dan demokrasi.
3. Pengaruh Revolusi Amerika
Setelah revolusi Amerika berakhir dan memunculkan Amerika Serikat sebagai sebuah negara demokrasi, maka lafayette yang sebelumnya ditugaskan kerajaan Perancis untuk membantu kaum revolusioner Amerika pulang kembali ke negerinya. Di Prancis lafayette mulai membuatkan paham demokrasi yang dianggap jauh lebih baik dibandingkan pemerintahan monarki adikara yang dijalankan Perancis pada ketika itu.
4. Sebab khusus; alasannya khusus terjadinya Revolusi Perancis yaitu muncul lah kebencian rakyat kepada keluarga kerajaan yang dianggap sebagai penyebab utama kehancuran perekonomian Perancis
C. Kronologis Jalannya Revolusi Prancis
C. Kronologis Jalannya Revolusi Prancis
1. Di bukannya sidang etats generaux (lembaga perwakilan) Karena mengalami krisis keuangan maka Raja Perancis pada waktu itu, louis XVI berencana untuk memberlakukan pajak bagi kalangan bangsawan. Mereka menentang planning tersebut dan mengusulkan pembentukan etat generaux. Pada tahun 1789 Louis XVI mulai menghidupkan kembali etat generaux yang selama ini di nonaktifkan. Lembaga ini difungsikan kembali sebagai forum perwakilan yang bertugas memutuskan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan upaya evakuasi perekonomian Perancis. Tetapi Lembaga ini kemudian dianggap oleh rakyat golongan III Tidak Efektif lantaran terlihat hanya sebagai tubuh yang memperjuangkan kepentingan golongan darah biru dan gereja.
2. Dibentuknya Assemble nationale
Ketidakpuasan golongan III terhadap sistem pemungutan bunyi didalam Etats Generaux yang lebih menguntungkan Golongan I dan II menimbulkan mereka menarik diri keluar forum tersebut dan mendirikan forum perwakilan tandingan yang berjulukan asambel nationale. Dengan pembentukan forum ini pada tanggal 20 Juni 1789 maka jalan menuju revolusi semakin terbuka lebar.
3. Penyerbuan penjara Bastille.
Tekanan ekonomi yang semakin meningkat menimbulkan kemarahan rakyat Prancis semakin membesar. Kemarahan tersebut memuncak dengan diserangnya penjara Bastille pada 14 Juli 1789 yang dianggap sebagai titik awal revolusi Perancis dan kemudian diperingati sebagai hari raya Nasional Perancis. Setelah kejatuhan Bastille, kemudia rakyat membentuk pemerintahan kota yang berjulukan pemerintah Commune Paris.
Tekanan ekonomi yang semakin meningkat menimbulkan kemarahan rakyat Prancis semakin membesar. Kemarahan tersebut memuncak dengan diserangnya penjara Bastille pada 14 Juli 1789 yang dianggap sebagai titik awal revolusi Perancis dan kemudian diperingati sebagai hari raya Nasional Perancis. Setelah kejatuhan Bastille, kemudia rakyat membentuk pemerintahan kota yang berjulukan pemerintah Commune Paris.
4. Asamblee Nationale Constituante dan penyusunan deklarasi hak asasi insan Prancis (1789-1791) Asamblee Nationale bersidang hingga kemudian forum tersebut berkembang menjadi Asamblee Nationale Constituante yang berusaha menyusun Undang-Undang Dasar sesudah itu barulah Asamblee nastionale konstituante berhasil menyusun "Declaration Des droits De l'homme et du citoyen" yaitu pernyataan hak-hak insan dan Pengakuan hak warga negara. Semenjak itu Prancis menjadi negara monarki konstitusional, dimana Louis XVI diharuskan untuk bersumpah serta untuk melaksanakan Undang-Undang Dasar tersebut.
5. Perpecahan golongan ketiga (1791 1792) setelah Undang-Undang Dasar selsai disahkan, golongan ketiga mulai mengalami perpecahan. kelompok borjuis dalam golongan ketiga tetap mempertahankan bentuk monarki konstitusional Perancis. Mereka bergabung dalam partai girodin, sedangkan kelompok rakyat jelata yang tergabung dalam partai montagne, menentukan tuntutan radikal. Mereka menginginkan Prancis berbentuk republik. Persaingan antara keduanya berakhir dengan kemenangan montagne yang kemudian dilanjutkan dengan pembentukan pemerintah rakyat jelata yang berjulukan pemerintah konvensional.
6. Pemerintah Konvensi nasional (1792-1795) pemerintah Konvensi nasional ini dipimpin oleh Robespierre pada masa pemerintahannya Iya menjalankan pemerintahan teror dengan melaksanakan serangkaian pembunuhan massal terhadap orang-orang yang menentang revolusi. Banyak kaum darah biru yang dibunuh lantaran alasan tersebut bahkan pada 21 Januari 1793 louis XVI di Gillotin(pancung) dieksekusi mati di place de la Concorde Paris. selain itu harta langsung milik kaum darah biru dan milik gereja juga disita oleh pemerintah. Dalam upaya menghadapi bahaya dari luar berupa perang Koalisi Robespierre ia berusaha memobilisasi rakyat untuk menjadi tentara hingga terkumpul sekitar 6 juta Tentara.

8. Pemerintahan konsulat (1799-1804) jalannya pemerintahan direktori Tidak Efektif mendorong Napoleon melaksanakan perebutan kekuasaan dengan membubarkan pemerintah directoire 1799 dan menggantikannya dengan pemerintahan yang gres berjulukan pemerintahan konsulat, dan Napoleon Bonaparte mengangkat dirinya menjadi konsul pertama.

1. Dampak di bidang politik
- undang-undang dijadikan sebagai kekuasaan tertinggi yang menimbulkan acuan penguasa
- munculnya ide wacana bentuk pemerintahan republik
- paham demokrasi modern timbul secara lebih nyata
- berkembangnya Nasionalisme
- timbullah ide untuk aksi-aksi revolusioner menentang setiap kekuasaan Absolute
- dihapuskannya sistem pajak feodal
- petani memperoleh hak milik atas tanah
- dihapuskannya gilda dengan corak monopolinya yang bertentangan dengan suasana liberalisme di Prancis
- munculnya industri industri besar
- terbentuknya susunan masyarakat baru
- pendidikan tidak lagi dimonopoli kaum darah biru tetapi juga didapatkan oleh rakyat secara umumnya
- terbentuknya kode Napoleon yang merupakan hasil dari upaya Napoleon untuk melaksanakan penyeragaman aturan di Perancis kode Napoleon ini kemudian dipakai oleh beberapa negara sebagai produk aturan mereka ibarat Belanda. Jepang dan Republik Turki pada masa Mustafa Kemal atartuk.
Sumber https://www.gu-buk.net
Posting Komentar untuk "Revolusi Perancis (1789-1804)"