Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Sejarah Kepolisian Di Indonesia


Pada 1 September 1948, cabang Jawatan Kepolisian Negara Sumatra Barat mendapatkan enam perempuan untuk dididik menjadi polisi di Bukit Tinggi. Mereka yaitu Mariana Saanin Mufti, Nelly Pauna Situmorang, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukotjo, Djasmainar Husein, dan Rosnalia Taher. "Penerimaan tersebut sebagai jalan keluar penyempurnaan kiprah kepolisian sehubung dengan pelarian perempuan Singapura dan Riau(kepulauan) yang menolak investigasi tubuh oleh petugas-petugas pria," tulis Sinar Harapan. 10 September 1973. Saat itu pemerintah Indonesia menghadapi pengungsian besar-besaran dari Semenanjung Malaya yang sebagian besar wanita. Seiring waktu, kebutuhan terhadap polwan meningkat. Pada 1957, Kongres Wanita Indonesia berhasil memperjuangkan pendidikan polwan. Melalui kegiatan pendidikan tersebut, pegawanegeri polwan diarahkan untuk tugas-tugas khusus: intelijen keamanan dan intelijen kriminal. Hingga kini, polwan menjadi bab penting kepolisian, terutama dalam menanggapi tindak kejahatan perempuan dan anak-anak.

Sumber https://www.gu-buk.net

Posting Komentar untuk "Sejarah Kepolisian Di Indonesia"