Faktor-Faktor Orisinil Penyebab Perang Dunia 1

Perang Dunia 1 ialah konflik berskala global yang terjadi selama empat tahun semenjak 1914 hingga 1918. Berawal dari pembunuhan putra mahkota Kekaisaran Austria-Hongaria, Franz Ferdinand oleh seorang nasionalis dari Serbia berjulukan Gavrillo Princip pada 28 Juni 1914. Ketegangan antara Austria-Hungaria dan Serbia berujung kepada konflik berdarah yang melibatkan banyak negara.
Pembunuhan Franz Ferdinand ternyata bukan penyebab tunggal dari perang yang merenggut nyawa 18 juta orang ini. Insiden tersebut hanya jadi pemicu dari ketegangan antar negara menjadi sebuah perang besar. Penyebab Perang Dunia 1 bergotong-royong lebih kompleks dan rumit alasannya ialah jauh sebelum pembunuh Franz Ferdinand, negara-negara penerima PD1 sudah tidak menyukai satu sama lain alasannya ialah banyak sekali faktor dan situasi Eropa sendiri sudah memanas semenjak selesai era 19. Berbagai faktor yang jadi penyebab memanasnya situasi Eropa yang berujung pada pecahnya Perang Dunia 1 adalah:

1. Politik aliansi yang diterapkan negara Eropa

Negara-negara di Eropa menciptakan hubungan aliansi sebagai tindakan defensif dari negara musuh. Pada tahun 1879 Jerman dan Austria-Hungaria membentuk Dual Alliance sebagai bentuk pertahanan dari kemungkinan aksi yang dilakukan Rusia. Anggota Dual Alliance bertambah dengan masuknya Italia pada tahun 1882, alhasil terbentuklah Triple Alliance.
Tidak mau kalah dari Triple Alliance, pada tahun 1894 Prancis dan Rusia mulai membentuk hubungan aliansi dan secara terpisah Prancis dan Inggris juga membentuk Entente Cordiale pada 1904 yang bertujuan untuk melindungi wilayah koloni kedua negara tersebut dari imbas Jerman dan dengan terjalinnya pakta pertahanan Inggris dan Rusia pada 1907 menghasilkan Triple Entente.

2. Rivalitas dibidang militer

source: historyonthenet.com

Munculnya Jerman sebagai kekuatan gres di Eropa menjadikan kekhawatiran dari Inggris akan posisinya sebagai penguasa bahari digantikan oleh Jerman. Sementara itu kaisar Jerman, Wilhelm II menginginkan armada bahari yang mampu mengimbangi bahkan melampaui kekuatan armada Inggris sehingga dimulailah "kompetisi" antara Jerman dan Inggris dalam membangun armada kapal perang.
Selain Inggris, persaingan juga terjadi antara Prancis dan Jerman. Selama periode tahun 1870-1914 Prancis melipatgandakan jumlah pasukannya sebagai bentuk pertahanan dari serangan Jerman, hal yang sama juga dilakukan oleh Jerman bahkan Jerman sudah menyiapkan skenario untuk menyerang Prancis kalau sewaktu-waktu perang antar keduanya terjadi.

3. Nasionalisme

Kekalahan Prancis ketika perang melawan Jerman (saat itu masih berjulukan Prussia) di Perang Prancis-Prussia tahun 1870-1871 menciptakan Prancis harus menyerahkan wilayah Alsace-Lorraine kepada Jerman. Kekalahan tersebut menciptakan Prancis mempunyai semangat untuk balas dendam dan merebut kembali Alsace-Lorainne dari Jerman. Sementara itu di Balkan, tindakan Austria-Hungaria menganeksasi Bosnia pada 1908 menjadikan rasa tidak suka dari Serbia alasannya ialah wilayah Bosnia secara geografis dan komposisi etnis lebih erat dan bekerjasama dengan Serbia, alhasil muncul cita-cita Serbia untuk merebut Bosnia yang menciptakan hubungan antara Serbia dan Austria-Hungaria memanas.

4. Imperialisme

source: pinterest

Inggris dan Prancis ialah dua kekuatan besar yang menguasai Benua Afrika dan keduanya sempat bersaing dalam menguasai wilayah Afrika, persaingan tersebut lebih dikenal sebagai Scramble for Africa. Masuknya Jerman ke Afrika menciptakan Inggris dan Prancis khawatir dengan datangnya kompetitor gres di Benua Afrika. Salah satu ketegangan antara Prancis dan Jerman ialah ketika Jerman memprovokasi Prancis dengan mendukung sultan Maroko untuk melawan imbas Prancis pada 1905.

Tujuh tahun lalu Jerman kembali memprovokasi Prancis dengan mengirim kapal perang ke Maroko guna melindungi kepentingan Jerman di Maroko padahal tujuan bergotong-royong dari tindakan Jerman tersebut ialah untuk memprovokasi Prancis. Krisis di Maroko menjadi faktor pendorong terbentuknya Entente Cordiale untuk melindungi wilayah jajahan di Afrika dari imbas Jerman.

5. Perebutan imbas di wilayah Balkan antara Austria-Hungaria dan Rusia

source: mentalfloss.com

Rusia berkeinginan untuk menyatukan wilayah Balkan dibawah imbas Rusia alasannya ialah penduduk Rusia dan Balkan ialah bangsa slav. Demi mewujudkan keinginannya Rusia sering membantu pemberontakan yang dilakukan oleh penduduk Balkan terhadap Kesultanan Ottoman. Sementara itu Austria-Hungaria khawatir dengan penyebaran imbas Rusia di wilayah Balkan, untuk mencegah Rusia berkuasa di wilayah Balkan, Austria-Hungaria mengokupasi Bosnia pada tahun 1878 dan tindakan tersebut menjadikan rasa tidak suka dari Rusia. Karena tindakan Austria tersebut Rusia keluar dari Liga Tiga Kaisar, aliansi yang dibuat Jerman pada 1873 yang beranggotakan Jerman, Austria-Hungaria, dan Rusia. Tindakan Austria-Hungaria menganeksasi Bosnia juga menjadikan rasa tidak suka dari Rusia dan ketegangan antar keduanya terus berlanjut hingga Perang Dunia 1.

Beberapa faktor yang disebutkan tadi menjadi pendorong memanasnya situasi Eropa dan dengan bencana pembunuhan Franz Ferdinand menciptakan ketegangan antar negara yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun bermetamorfosis salah satu konflik paling berdarah sepanjang sejarah umat manusia.

Sumber: Historypedia
Penulis: -Wellesley/Wellington

Sumber https://www.gu-buk.net