Zurkhaneh
Zurkhaneh yakni bentuk ritual atau nama kawasan di mana ritual ini dilaksanakan untuk sebuah sistem olah tubuh tradisional yang di masa kemudian dipakai untuk melatih para ksatria di Iran. Olahraga tradisional Iran ini menggabungkan seni bela diri, kalistenik, latihan fisik, dan musik.
Zurkhaneh berasal dari kata Zur berarti kekuatan, khaneh berarti rumah. Begitu memasuki gerbangnya, akan terdengar bunyi gendang (Zarb) dan lantunan selawat, lengkap dengan pasangan foto Imam Khomeini dan Ayatullah Ali Khamenei. Di dinding, terpampang ratusan foto hitam-putih menampilkan kejayaan para atlet zurkhuneh semenjak masa Iran masih dipimpin raja-raja (Shah).
Begitu memasuki gerbangnya, Anda akan disambut tetabuhan kendang dan lantunan selawat, lengkap dengan pasangan foto Imam Khomeini dan Ayatullah Ali Khamenei. Di dinding, terpampang ratusan foto hitam-putih menampilkan kejayaan para atlet Zurkhuneh semenjak masa Iran masih dipimpin raja-raja.
Pusat kebugaran ini berbeda dengan gym pada umumnya. Tidak barbel dan cakram, treadmill atau barisan dingklik untuk melatih otot. Alat latihan ada di sini yakni barisan gada (Meel) menyerupai kepunyaan Betara Kala atau Flinstone, dari ukuran kecil hingga raksasa. Ada pula tongkat-tongkat kayu pendek dan busur yang dipasangi kerincing besi. Nantinya, praktisi Zurkhaneh akan mengangkat dua "meel" ke pundaknya kemudian melaksanakan gerakan dengan itu, menyerupai memutar-mutar, melempar dan menangkap dengan gaya akrobatis.
Lupakan binaragawan yang mati-matian membentuk perut menjadi six-pack. Atlet Zurkhuneh kebanyakan sudah renta & berbadan kekar. Celana mereka terbuat dari kulit, ketat menempel di paha, menyerupai atlet gulat.
Di kawasan latihan ini terdapat cekungan besar berbentuk segi 8 sedalam satu meter di ruang utamanya. Di dalam cekungan inilah para atlet Zurkhaneh berlatih.
Yang menciptakan Zurkhaneh menjadi unik salah satunya yakni adanya musik pengiring (mirip silat & Muay Thai), tetapi disini musik pengiringnya berupa gendang & penyanyinya melantunkan salawat & kebanggaan kepada Tuhan, Muhammad, Ali, Hasan & Husein.
Setiap gerakan dalam latihan ini berharmoni. Butuh latihan panjang untuk mengikuti ritmenya. Para laki-laki mengelilingi lingkaran, mengambil tongkat kayu, dan melaksanakan gerakan push-up mengikuti aba-aba, tetabuhan kendang, serta lantunan melodi religius. Push-up dua tangan, satu tangan, naik, turun, naik, turun. Kemudian satu per satu mereka menuju ke tengah lingkaran, berputar cepat kolam gasing sambil melompat di udara.
Ketika bangsa Arab menjajah Persia, agama kuno Zoroaster tenggelam, Zurkhaneh sempat diharamkan. Tetapi, olahraga ini dihidupkan lagi sehabis unsur pagan dihilangkan, diganti unsur Islami.
Pahlawan agung yang menjadi idola atlet Zurkhaneh yakni Rustem. Kisah perihal ia ada dalam Shahnameh (Kitab Raja-raja) yang ditulis pujangga besar Ferdowsi. Rustem yakni satria Iran. Dia tak gentar menghadapi singa dan naga. Kecintaan pada bangsanya menciptakan ia secara tak sengaja membunuh anaknya sendiri yang dibesarkan musuh. Rustem digambarkan amat perkasa, sanggup menghancurkan segala kekuatan jahat.
Kini Zurkhaneh bukan sekadar olahraga. Setiap gerakannya yakni ibadah. Ini juga bukti identitas Persia tak akan luntur sekalipun harus bercampur dengan banyak sekali macam kebudayaan dan nilai.
Sumber OA Line Historypedia
Sumber https://www.gu-buk.net
Posting Komentar untuk "Zurkhaneh"