Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Restorasi Meiji, Lompatan Besar Bangsa Timur

Dalam masa Tokugawa (Edo) yang berjaya mulai 1603 sampai 1867 M, akan menjadi bentuk pemerintahan Jepang kuno yang terakhir alasannya kebudayaan dan masyarakat sebelum tahun 1868 berupaya menjatuhkan rezim keshogunan Tokugawa dan mendorongnya menuju era modernisasi Jepang. Dinasti keshogunan Tokugawa bertahan sampai 250 tahun membawa kedamaian dan kemakmuran bagi Jepang, termasuk kebangkitan kelas pengusaha dan massifnya urbanisasi. Untuk menjaga hal tersebut dari pihak asing, negeri Jepang bahkan menganut politik isolasi terhadap kebudayaan Barat, terutama agama Kristen. Namun ketika melemahnya imbas Keshogunan Tokugawa di selesai abad-19, dua klan paling berkuasa di Jepang bersekutu tahun 1686 dan mengkudeta Shogun sebagai bab dari “restorasi kekaisaran” untuk Kaisar Meiji. Restorasi Meiji berkembang di seluruh negeri dan mengakhiri feodalisme di Jepang, serta membawa Jepang menyongsong restorasi kebudayaan, politik dan masyarakat.

Latar Belakang Kebangkitan Keshogunan Tokugawa



Selama abad-16, kekuasaan Jepang terbagi atas peperangan besar antara militer dengan darah biru Jepang (Daimyo) hamper selama seabad. Kemenangan keshogunan Jepang berlanjut sampai Pertempuran Sekigahara tahun 1600, namun Tokugawa Ieyasu dengan cepat menyatukan kekuatan yang berasal dari militer Istana Edo (Tokyo). Kekaisaran kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada Tokugawa Ieyasu sebagai shogun (pemimpin militer) tahun 1603,berdirilah dinasti yang akan memerintah jepang selama dua setengah masa berikutnya.

Fakta Unik: Hanya berselang tuhuh tahun sesudah era Meiji berakhir, Jepang gres yang modern dikenal sebagai “lima penguasa” (bersama Inggris, Amerika, Perancis, dan Italia) selama perjanjian Versailles yang mengakhiri Perang Dunia I.

Awalnya, rezim Tokugawa memfokuskan kepada restrukturisasi masyarakat,perbaikan korelasi Internasional sesudah seabad konflik terjadi. Struktur politik yang didirikan Shogun Ieyasu dan penguatan tentara keturunannya selama era para penerusnya, yakni anaknya Hidetada serta cucunya yakni Iemitsu, menciptakan para daimyo tunduk kepada Shogun dan membatasi kekuatan daimyo.

Shogun Tokugawa dan Politik Isolasi




Kecurugaannya kepada intervensi dan imbas asing, penyebaran Nasrani di Jepang mengantarkan rezim Tokugawa kepada penitikberatan terhadap 300.00 umat Nasrani akhir pemberontakan kaum Nasrani di teluk Shimabara tahun 1637-1638, pada ketika itu iman ini dilarang. Agama resmi dinasti ini ialah Konfusianisme yang merupakan agama yang mencerminkan budaya kesetiaan dan loyalitasnya. Upaya dinasti Tokugawa Jepang membendung imbas absurd ialah mencegah para pedagang Jepang berdagang ke luar negeri. Langkah politik isolasi ini terjaga sampai 200 tahun berikunya, terkecuali perdagangan kepada pedagang Belanda di Nagasaki. Di ketika yang sama, mereka juga menjalin korelasi bersahabat dengan Cina dan Korea, menjafikan China sebagai pemimpin korelasi tersebut.

Aspek Sosial Budaya Era Tokugawa


Paham Konfusianisme gres menjalar di Jepang selama era Tokugawa yang mengubah tatanan masyarakat menjadi empat kelas social yakni para Kesatria (samurai), artis, petani dan pedagang, terlebih lagi mobilitas social tersebut dihentikan secara resmi. Di ketika yang sama, petani yang menguasai 80 persen populasi dihentikan melaksanakan aktivitas ekonomi selain pada bidang pertanian yang menjadi pemasukan tetap bagi para penguasa tanah.

Perekonomian Jepang tumbuh secara signifikan selama era Tokugawa. Sebagai pelengkap bahwa penitikberatan produksi (termasuk materi makanan pokok menyerupai beras, minyak kelapa, indigo, tebu, mulberry, tembakau dan katun), industry manufaktur Jepang juga berkembang pesat, menjadikan peningkatan kesejahteraan para pedagang dan memacu pembangunan kota-kota di Jepang. Pusat kaum urban terdaoat di Kyoto, Osaka, dan Tokyo dan didominasi oleh para pedagang, samurai dan masyarakat. era genroku (1688-1704) khususnya menjadi era keemasan teater Kabuki dan teatrer boneka Bunraku, sastra (khususnya Matsuo Busho, sang sastrawan haiku) serta kerajinan kayu.



Dimulainya Restorasi Meiji

Mengingat bahwa kemajuan sektor pertanian yang lambat kalau dibandingkan sektor perdagangan,mengakibatkan kaum samurai dan daimyo tidak meningkat kesejahteraannya dibanding kaum pedagang. Sebagai perjuangan reformasi fiskal, perselisihan dengan kaisar melemahkan keshogunan Tokugawa pada tengah abad-18 dan 19 M, ketika masa paceklik meningkatkan penderitaan masyarakat. tahun 1867, klan penolak Shogun yakni klan Chosou dan Satsuma membentuk tentara untuk meruntuhkan hegemoni Shogun, dan tahun berikutnya mendeklarasikan sebuah restorasi kekaisaran dalam kekuasaan kaisar muda Meiji yang gres berumur 14 tahun ketika naik takhta.


Kedamaian dan stabilitas selama era Tokugawa dab pembangunan ekonomi yang dicanangkannya, diarahkan menuju modernisasi besar-besaran yang terjadi sesudah Restorasi Meiji. Selama masa ini yang berkhir ada ajal kaisar tahun 1912, Negara tersebut menikmati perubahan social, politik dan ekonomi yang besar, termasuk pelarangan feodalisme dan adopsi system cabinet pemerintahan. Sebagai pelengkap bahwa rezim ini membuka pintu bagi negara-negara lain untuk menjalin perdagangan ala barat dan imbas kekuatan militer yang besar yang nantinya mendorong Jepang dalam percaturan politik dunia.


Baca Juga Sejarah Jepang:
1. Perang Rusia-Jepang klik disini
2. Senjata  Rahasia Jepang klik disini
3. Perang Cina Jepang Pertama, awal dominasi kekaisaran Jepang di Asia klik disini
4. Alasan Jepang mengalah kepada sekutu klik disini
5. Militerisasi Bangsa Indonesia oleh Pemerintah Pendudukan Jepang klik disini
6. Shinsengumi, polisi khusus pelindung Shogun klik disini

7. Sejarah Anime, kultur Jepang yang populer diseluruh dunia klik disini


Sumber https://www.gu-buk.net

Posting Komentar untuk "Restorasi Meiji, Lompatan Besar Bangsa Timur"