Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Jatuhnya Monarki Dan Bangkitnya Republik: Sebuah Stress Berat Berdarah


Seringkali kita melihat jatuhnya sebuah monarki yang disebabkan tirani rezim absolutis, yang lalu melahirkan sebuah republik. Contohnya yakni Republik Roma, yang lahir sesudah tujuh generasi raja.

Republik ini yakni hasil dari nafas-nafas yang melenguh lantaran ketakutan dan penindasan, keluhan yang dibungkam dan tirani para autokrat.

Dalam revolusi Roma ini kaum-kaum patricianlah yang bergerak. Atas itu ini yakni revolusi yang digerakkan oleh sekelompok orang-orang penting negara. Maka lahirnya Republik Roma ini yakni atas dasar mencegah tirani. Didalam sistem pemerintahan gres ini ditaruh kepercayaan besar kepada populasi, berlawanan dengan Athena. Ini yakni lantaran pencetus besar di Roma biasanya yakni orang-orang kalangan atas, sedangkan di Athena para pemimpin dan tiran menjadi demagog yang menggerakan rakyat untuk kekayaannya sendiri. Di Roma, rakyat yakni orang yang patut dipercaya.

Demo. Rakyat minta perwakilan di pemerintahan. Maka dibuatlah dingklik Tribunus, wakil rakyat mahasuci yang dapat disebut sebagai salah satu orang terkuat di senat. Ia dipilih rakyat dan mengemban kiprah suci dan kehendaknya yakni kehendak rakyat.

Banyaknya budak berarti sumber pekerja efisien. Para patrician mulai mengganti petani-petani Roma yang dibayar dengan budak hasil taklukan yang gratis. Rakyat yang murka menggerakkan Gracchi bersaudara yang masing-masing pernah menjabat sebagai tribunus, Gaius Gracchus dan Tiberius Gracchus. Mereka menginginkan redistribusi tanah dimana tanah juga akan dibagi kepada para plebeii sekalipun. Merekalah jiwa-jiwa populis, yang dengan semangat bahwasanya ingin membantu mereka yang ditindas. Patriciae dan orang-orang kaya lainnya ketakutan akan tanah mereka disita, mengumpulkan 300-an orang dan memukuli Tiberius dan pengikutnya sampai mati. Apa arti dari semua ini?
  Kekerasan politik pecah untuk pertama kali semenjak 400 tahun, dan status tribunus yang tercoreng. Tribunus yang suci, merupakan bunyi rakyat, dijunjung tinggi oleh semua orang mati dibunuh dalam sebuah agresi politik. Apa arti semua ini? Seorang suci dan sangat dilindungi, dan juga melindungi para kaum tertindas dibunuh. Tak lama, saudaranya pun menjabat dan dicabut, sampai alhasil mereka berdua mati dengan tragis.

  Iulius Caesar. Pater Patriae, penakluk dan diktator seumur hidup. Ketakutan usang hidup kembali: tirani dan kekejaman. Namun, apakah ini rencana terbaik? Iulius Caesar yang mati dibunuh oleh beberapa anggota senat yang tidak sengaja menciptakan Triumvirat Kedua.
Apa jadinya? Dengan kalahnya Lepidius dan matinya Antonius, Octavius Caesar menjadi satu-satunya penguasa Roma. Princeps Civitatis dan autokrat pertama semenjak 500 tahun republik. Meski menolak gelar-gelar kerajaan dan kekaisaran, Octavius dalam praktik yakni seorang monarki pertama.

Lima Abad republik harus diakhiri dengan stress berat dan paranoia beberapa senator.

Kesucian sebuah tubuh pemerintahan harus dinodai lantaran tindakan mereka sendiri.

Penderitaan masyarakat menghasilkan sebuah reaksi kimia.

Akankah berulang?

-Kūrūš
OA Line Historypedia

Sumber https://www.gu-buk.net

Posting Komentar untuk "Jatuhnya Monarki Dan Bangkitnya Republik: Sebuah Stress Berat Berdarah"