Sbmptn 2019, Pelajar Sma : Ini Lebih Baik, Tapi Mendadak!
Udah tau belum bro sistem SBMPTN 2019 berubah? Buat pelajar kelas 12 ini penting banget.
Pasalnya, perubahan dari mulai format tes hingga jumlah kesempatan tes yang dikasih. Perubahan sistem ini tergolong cukup mendadak sih sob. Banyak pelajar yang merasa cukup kaget, meskipun emang berdasarkan mereka perubahan ini jadi lebih baik.
1. Jovann Timothy - SMAN 86 Jakarta
Menurut gua sih, lebih elok ya soalnya untuk SBMPTN yang bulan maret atau yang SBMPTN pertama bisa dicoba untuk pemanasan. Setelah UNBK kita bisa fokus untuk SBMPTN yang kedua, alasannya yang pertama kita udah bisa tahu materi yang dikeluarkan.
Kalau gua pribadi sangat oke soalnya kan SNMPTN udah dikurangin jatahnya jadi 20%. Habit itu, yang terpenting SNMPTN nggak bisa lintas jurusan lagi, padahal anak jurusan IPA itu banyak yang mau murtad ke jurusan IPS kayak ke hukum, bisnis, dll nah di SNMPTN tuh kan nggak bisa. Makara niscaya kan kita mah fokus ke SBMPTN. Di situ tuh kesempatannya dikasih dua kali kesempatan.
2. Chika Azrilla - SMAN 67 Jakarta
Kalau buat saya sih mungkin jadi lebih deg-degan kali ya wkwk. Soalnya risikonya kan dikasih lihat nilai dulu nggak pribadi diterima atau nggak di PTN-nya. Makara kayak daftar Sekolah Menengan Atas lagi gitu pakai NEM persaingannya juga jadi lebih kelihatan sih, jadi deg-degan banget nantinya.
Agak takut juga testnya berbasi CBT buat pertama kali, ngeri ada hambatan error atau semacamnya sih. Tapi ya mudah-mudahan lancar aja. Terus, mungkin enaknya juga alasannya bisa pribadi dua kali tes kan bila kita kurang puas sama hasil tes pertama. Kita bisa tes lagi berharap nilainya lebih elok dari yang pertama. Terus buat masuk PTN-nya bisa pilih juga mau pakai nilai yang mana. Kaget sih gotong royong soalnya kayak beda banget kan sistemnya.
3. Jovan Tambunan - SMAN 66 Jakarta
Kalau berdasarkan gua sih, perubahan itu kayak terlalu mendadak banget. Makara banyak dari kita yang malah nggak siap, malah bingung, dan banyak juga yang udah berharap undangan, tapi malah harapannya kayak pupus gitu. Soalnya alasannya jatah SNMPTN yang dikurangin. Kayak lebih baik harusnya diinfoinnya tuh sebelum masuk kelas 12, jadi kita udah bisa susun seni administrasi buat ke depannya. Sebenarnya cara ini ya elok sih. Makara kayak bila nilai kita ternyata jelek, kita bukan berarti nunggu setahun jadi nggak kuliah lagi. Ya bila gua lebih prefer kayak gini sih dari pada yang kemaren, soalnya kan yang kemaren terlalu riskan banget. Semoga aja sistem ini bisa berjalan lancar dan nggak ada yang pas udah dekat-dekat berubah lagi. Karena kayak pejuang Perguruan Tinggi Negeri ini udah fokusnya belajar-belajar terus. Kalau ada berubah-ubah sistem entar kebagi dua gitu fokusnya.
4. Aqila Nuri Fadilla - SMAN 1 Cileunyi
Menurut saya sih tidak mengecewakan menguntungkan. Soalnya kita bisa tahu kita cocok di kampus mana gitu, cuma sayangnya cuma dikasih dua kali kesempatan tes. Makara takut nggak bisa memenuhi nilai universitas yang kita mau gitu. Ini juga termasuk dadakan banget sih kayaknya. Soalnya persiapannya bentar gitu, jadi kayak takut kurang maksimal aja nanti hasilnya. Semoga aja berhasil sistem barunya, soalnya kan bila agal bakal rugiin banyak banget orang, termasuk aku.
5. Muhammad Edwin Fahlevi - Sekolah Menengan Atas YPHB
Menurut gw pribadi sistem lebih lezat berbasis komputer. Kalau komputer tuh sistemnya selalu berjalan lancar, jadi lebih aman. Terus, ujian SBMPTN untuk 2019 ada dua (Saintek dan Soshum), enggak kayak dulu yang ada tiga (Saintek, Soshum, dan Campuran). Kalau kata gw buat SBMPTN tahun 2019 jauh lebih lezat dari tahun 2018. Gue sendiri sih fokus SBMPTN buat masuk Unpad, Undip, atau Unbraw. (*)
6. Penulis blog sendiri - Mahasiswa Depok
Sistem ini paling tidak terlihat lebih baik dari tahun lalu. Poin pertama yang paling penting yaitu para siswa Sekolah Menengan Atas bisa mengetahui nilai berapa yang dia dapatkan setelah mengikuti tes. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya nilai dari tes SBMPTN tidak pernah di publikasikan. Dengan adanya nilai tersebut maka siswa bisa menyocokan universitas dan jurusan yang cocok dengannya dan tidak berspekulasi asal menentukan yang justru merugikan para siswa SMA. Dengan sistem ini juga menciptakan para lulusan Sekolah Menengan Atas tersebut lebih bersikap realitis dengan kemampuan dirinya. Poin kedua, adanya kesempatan 2 kali bagi para siswa Sekolah Menengan Atas merupakan keputusan yang bijak. Makara para penerima tes bisa memiliki kesempatan untuk memperbaiki nilai yang dia dapatkan dari tes. Sebagai orang yg pernah terlibat dalam kepanitian SBMPTN selama 2 kali, diperlukan SBMPTN tahun depan jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Haigrid
Pasalnya, perubahan dari mulai format tes hingga jumlah kesempatan tes yang dikasih. Perubahan sistem ini tergolong cukup mendadak sih sob. Banyak pelajar yang merasa cukup kaget, meskipun emang berdasarkan mereka perubahan ini jadi lebih baik.
1. Jovann Timothy - SMAN 86 Jakarta
Menurut gua sih, lebih elok ya soalnya untuk SBMPTN yang bulan maret atau yang SBMPTN pertama bisa dicoba untuk pemanasan. Setelah UNBK kita bisa fokus untuk SBMPTN yang kedua, alasannya yang pertama kita udah bisa tahu materi yang dikeluarkan.
Kalau gua pribadi sangat oke soalnya kan SNMPTN udah dikurangin jatahnya jadi 20%. Habit itu, yang terpenting SNMPTN nggak bisa lintas jurusan lagi, padahal anak jurusan IPA itu banyak yang mau murtad ke jurusan IPS kayak ke hukum, bisnis, dll nah di SNMPTN tuh kan nggak bisa. Makara niscaya kan kita mah fokus ke SBMPTN. Di situ tuh kesempatannya dikasih dua kali kesempatan.
2. Chika Azrilla - SMAN 67 Jakarta
Kalau buat saya sih mungkin jadi lebih deg-degan kali ya wkwk. Soalnya risikonya kan dikasih lihat nilai dulu nggak pribadi diterima atau nggak di PTN-nya. Makara kayak daftar Sekolah Menengan Atas lagi gitu pakai NEM persaingannya juga jadi lebih kelihatan sih, jadi deg-degan banget nantinya.
Agak takut juga testnya berbasi CBT buat pertama kali, ngeri ada hambatan error atau semacamnya sih. Tapi ya mudah-mudahan lancar aja. Terus, mungkin enaknya juga alasannya bisa pribadi dua kali tes kan bila kita kurang puas sama hasil tes pertama. Kita bisa tes lagi berharap nilainya lebih elok dari yang pertama. Terus buat masuk PTN-nya bisa pilih juga mau pakai nilai yang mana. Kaget sih gotong royong soalnya kayak beda banget kan sistemnya.
3. Jovan Tambunan - SMAN 66 Jakarta
Kalau berdasarkan gua sih, perubahan itu kayak terlalu mendadak banget. Makara banyak dari kita yang malah nggak siap, malah bingung, dan banyak juga yang udah berharap undangan, tapi malah harapannya kayak pupus gitu. Soalnya alasannya jatah SNMPTN yang dikurangin. Kayak lebih baik harusnya diinfoinnya tuh sebelum masuk kelas 12, jadi kita udah bisa susun seni administrasi buat ke depannya. Sebenarnya cara ini ya elok sih. Makara kayak bila nilai kita ternyata jelek, kita bukan berarti nunggu setahun jadi nggak kuliah lagi. Ya bila gua lebih prefer kayak gini sih dari pada yang kemaren, soalnya kan yang kemaren terlalu riskan banget. Semoga aja sistem ini bisa berjalan lancar dan nggak ada yang pas udah dekat-dekat berubah lagi. Karena kayak pejuang Perguruan Tinggi Negeri ini udah fokusnya belajar-belajar terus. Kalau ada berubah-ubah sistem entar kebagi dua gitu fokusnya.
4. Aqila Nuri Fadilla - SMAN 1 Cileunyi
Menurut saya sih tidak mengecewakan menguntungkan. Soalnya kita bisa tahu kita cocok di kampus mana gitu, cuma sayangnya cuma dikasih dua kali kesempatan tes. Makara takut nggak bisa memenuhi nilai universitas yang kita mau gitu. Ini juga termasuk dadakan banget sih kayaknya. Soalnya persiapannya bentar gitu, jadi kayak takut kurang maksimal aja nanti hasilnya. Semoga aja berhasil sistem barunya, soalnya kan bila agal bakal rugiin banyak banget orang, termasuk aku.
5. Muhammad Edwin Fahlevi - Sekolah Menengan Atas YPHB
Menurut gw pribadi sistem lebih lezat berbasis komputer. Kalau komputer tuh sistemnya selalu berjalan lancar, jadi lebih aman. Terus, ujian SBMPTN untuk 2019 ada dua (Saintek dan Soshum), enggak kayak dulu yang ada tiga (Saintek, Soshum, dan Campuran). Kalau kata gw buat SBMPTN tahun 2019 jauh lebih lezat dari tahun 2018. Gue sendiri sih fokus SBMPTN buat masuk Unpad, Undip, atau Unbraw. (*)
6. Penulis blog sendiri - Mahasiswa Depok
Sistem ini paling tidak terlihat lebih baik dari tahun lalu. Poin pertama yang paling penting yaitu para siswa Sekolah Menengan Atas bisa mengetahui nilai berapa yang dia dapatkan setelah mengikuti tes. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya nilai dari tes SBMPTN tidak pernah di publikasikan. Dengan adanya nilai tersebut maka siswa bisa menyocokan universitas dan jurusan yang cocok dengannya dan tidak berspekulasi asal menentukan yang justru merugikan para siswa SMA. Dengan sistem ini juga menciptakan para lulusan Sekolah Menengan Atas tersebut lebih bersikap realitis dengan kemampuan dirinya. Poin kedua, adanya kesempatan 2 kali bagi para siswa Sekolah Menengan Atas merupakan keputusan yang bijak. Makara para penerima tes bisa memiliki kesempatan untuk memperbaiki nilai yang dia dapatkan dari tes. Sebagai orang yg pernah terlibat dalam kepanitian SBMPTN selama 2 kali, diperlukan SBMPTN tahun depan jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Haigrid
Sumber https://www.gu-buk.net
Posting Komentar untuk "Sbmptn 2019, Pelajar Sma : Ini Lebih Baik, Tapi Mendadak!"