Kuliah Vs Dunia Kerja
"Seorang jenderal perang di lapangan akan lebih percaya pada alat-alat perang yang dipakenya dgn pedoman petunjuk pengoperasiannya ketimbang harus melaksanakan perhitungan secara matematis untuk membidik sasaran".
mgkn itulah gaambaran plng sempurna ttng realita dunia kerja//industri , sgt berbeda dgn yg dibayangkan oleh Fresh graduate, mhsw/calon mhsw yg menilai kekerabatan bahan di kampus dan dunia kerja bersifat linier.
mgkn para camaba/maba atau bahkan fresh graduate membayangkan kekerabatan itu ibarat contoh lulusan kursus, apa yg diajarkan di kursus itu yg akan di krjakan di daerah pekerjann,, it's wrong, !!
.
.
jadi inget omongan dosen ”Struktur Data.” yg semenjak awal sdh bilang bahwa ilmu yang diajarkan tidak akan terpakai di dunia kerja, melainkan hanya digunakan di dunia science (science riset).
Misalkan kalau lulusan mau menyebarkan atau menciptakan sistem operasi, atau menciptakan software baru, dan sejenisnya itu bisa dilakukan, tetapi bukan untuk di dunia kerja/bisnis, itu terlalu basic dan ga akan kepake di industri.
.
.
jadi inget omongan dosen ”Struktur Data.” yg semenjak awal sdh bilang bahwa ilmu yang diajarkan tidak akan terpakai di dunia kerja, melainkan hanya digunakan di dunia science (science riset).
Misalkan kalau lulusan mau menyebarkan atau menciptakan sistem operasi, atau menciptakan software baru, dan sejenisnya itu bisa dilakukan, tetapi bukan untuk di dunia kerja/bisnis, itu terlalu basic dan ga akan kepake di industri.
Contoh sederhana saja,
”ngapain mencar ilmu teknik "sorting" segala, toh kini hanya tinggal nulis perintah "sort" saja, urusan mengurut data sudah selesai.
”ngapain mencar ilmu teknik "sorting" segala, toh kini hanya tinggal nulis perintah "sort" saja, urusan mengurut data sudah selesai.
mempelajari teknik sorting ialah menciptakan algoritma gimana sorting bisa dilakukan dengan cepat dan penggunaan memori yang seminim mungkin.
Algoritma/program tsb selanjutnya dimasukkan ke dalam memori sebagai function yang sanggup dijalankan, cukup dengan menulis perintah "sort" saja.
Algoritma/program tsb selanjutnya dimasukkan ke dalam memori sebagai function yang sanggup dijalankan, cukup dengan menulis perintah "sort" saja.
Bagaimana dengan mata kuliah ”Sistem Basis Data” misalnya.
Ternyata, banyak perusahaan besar yang sudah memakai agenda jadi yang dibelinya dari vendor.
selain itu msh bnyk matkul2 lain yg nasibnya sama. dijaman kuliahan bahan yg stengah mati dipelajari krn rumitnya ternyata cuman jadi bahan dasar doang di dunia kerja dan di industri kasatmata sdh ada paket2 software yg jaauh lbh lengkap dan canggih dan tingggal klik and klik unt dioperasikan dgn sgt mudah.
Ternyata, banyak perusahaan besar yang sudah memakai agenda jadi yang dibelinya dari vendor.
selain itu msh bnyk matkul2 lain yg nasibnya sama. dijaman kuliahan bahan yg stengah mati dipelajari krn rumitnya ternyata cuman jadi bahan dasar doang di dunia kerja dan di industri kasatmata sdh ada paket2 software yg jaauh lbh lengkap dan canggih dan tingggal klik and klik unt dioperasikan dgn sgt mudah.
Selanjutnya para Engineer hanya tinggal menjalankan sesuai mekanisme dan melaksanakan supervisi adaptasi serta mengambil keputusan dgn cepat dan sempurna kalau terjadi problem. atau paling banter para enginner tinggal merangkai paket2 software yg dibelinya dari vendor unt menjadi suatu sistem berjalan.
ini sgt lazim dan suatu keharusan yg tak dpt ditawar di dunia kerja profesional yg bisnis oriented dgn basic teknologi.
.
.
berarti bahan Kuliah S1 adalh Teori yg sngt Prematur ??
Apa yg salah ???
.
Memang sebagian besar apa yang diajarkan di bagku kuliah hanya sanggup dikatakan sebagai ”ah, teori !.”
materi perkuliahan S1 mmng di visikan unt penelitian pengembangan science atau research & development yg seolah mengacu makro blueprint teknologi yg ada di dunia kerja/industri, padahal kalau ditelisik lbh jauh hal itu tdk sesederhana itu.
ini sgt lazim dan suatu keharusan yg tak dpt ditawar di dunia kerja profesional yg bisnis oriented dgn basic teknologi.
.
.
berarti bahan Kuliah S1 adalh Teori yg sngt Prematur ??
Apa yg salah ???
.
Memang sebagian besar apa yang diajarkan di bagku kuliah hanya sanggup dikatakan sebagai ”ah, teori !.”
materi perkuliahan S1 mmng di visikan unt penelitian pengembangan science atau research & development yg seolah mengacu makro blueprint teknologi yg ada di dunia kerja/industri, padahal kalau ditelisik lbh jauh hal itu tdk sesederhana itu.
materi kuliah s1 msh sngt prematur unt diterapkan di dunia kerja.
Para pengusaha tidak sempat melaksanakan kalkulasi forcasting ihwal peluang yang ada di hadapannya, mereka justru mengandalkan feeling atau nalurinya yang dilandasi dengan pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain yang diyakininya. sdh tentu dgn basic pengetahuan ttng teknologi.
Mereka juga tidak perlu bersusah payah menghitung riset operasional untuk pemecahan duduk kasus tertentu.
Para pengusaha tidak sempat melaksanakan kalkulasi forcasting ihwal peluang yang ada di hadapannya, mereka justru mengandalkan feeling atau nalurinya yang dilandasi dengan pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain yang diyakininya. sdh tentu dgn basic pengetahuan ttng teknologi.
Mereka juga tidak perlu bersusah payah menghitung riset operasional untuk pemecahan duduk kasus tertentu.
Namun demikian tdk ada yg salah dgn bahan s1, kuliah s1 mmng balasannya ditujukan pd penguatan contoh pikir yg ujung2 nya mengerucut pd kata tingkat confidence dgn landasan science& teknologi dan responsibility yg menjadi tolak ukurnya.
.
Para Engineer menurut pengalaman kerja dan fakta dilapangan mengakui bahkan memperkirakan bahwa hanya sktr 10% - 15% lah materi2 kuliah yg nyangkut secara pribadi dgn dunia kerja itupun hanya materi2 yg sifatnya mendasar.
di dunia kerja, bnyk materi/metode dgn rumus2 gres yg tidak ada diperkuliahan dan hrs dipelajari, namun proses pembelajaran itu sanggup dilakukan dgn cepat, bahkan terasa lbh simple dgn disertai "juklak/juknis" sesuai Standart Operating Procedure (SOP) yg telah dibuat. bahkan umumnya corporate2 besar menunjukkan special pelatihan unt new engineernya
materi/metode/rumus2 itu berupa real implementasion unt dunia krja/bisnis dan bersifat "corporate secrets" yg tdk pernah ada di dingklik perkuliahan.
.
kalo cuma 10%, Kaprikornus apa dong bedanya org Kuliah dan Tidak Kuliah ??
.
tentu saja ada bedanya
”cara bekerja lulusan kuliahan dengan lulusan SMA/SMK mmng sgt berbeda,” yaitu dari cara berpikir, berlogika, ketajaman Analisis dan yg utama ketepatan dan kecepatan dlm pengambilan keputusan, dan ini diperoleh dari proses pembelajaran selama kuliah yg tanpa disadari telah membentuk contoh pemikiran yg logis dan sistematis.
Jadi, ada kekerabatan tidak pribadi yang mengakibatkan seorang lulusan anak kuliahan mempunyai nilai lebih dari seorang lulusan SLTA.
.
.
Situasi ini perlu dipahami khususnya unt fresh graduate ketika akan memasuki dunia kerja. bnyk mainset2 yg membingungkan ttng hal ini,
Hal ini sgt diharapkan semoga para fresh graduate tidak kaget ketika memasuki dunia kerja dan tdk merasa salah daerah ketika sdh bekerja.
.
Kalau untuk sukses atau tajir, faktor lain masih mayoritas untuk berperan, misal faktor kemampuan softskill, kemampuan bhs absurd khususnya inggris, kemudian kecerdasan selain kecerdasan akademis sgt berperan menntukan karier, dan sdh tentu faktor hoky pun ga bisa diabaikan.
..
Semoga bermanfaat unt para fresh graduate
Kuliah tidak menjamin kesuksesan tapi kuliah sgt membantu meraih kesuksesan
.
.
Para Engineer menurut pengalaman kerja dan fakta dilapangan mengakui bahkan memperkirakan bahwa hanya sktr 10% - 15% lah materi2 kuliah yg nyangkut secara pribadi dgn dunia kerja itupun hanya materi2 yg sifatnya mendasar.
di dunia kerja, bnyk materi/metode dgn rumus2 gres yg tidak ada diperkuliahan dan hrs dipelajari, namun proses pembelajaran itu sanggup dilakukan dgn cepat, bahkan terasa lbh simple dgn disertai "juklak/juknis" sesuai Standart Operating Procedure (SOP) yg telah dibuat. bahkan umumnya corporate2 besar menunjukkan special pelatihan unt new engineernya
materi/metode/rumus2 itu berupa real implementasion unt dunia krja/bisnis dan bersifat "corporate secrets" yg tdk pernah ada di dingklik perkuliahan.
.
kalo cuma 10%, Kaprikornus apa dong bedanya org Kuliah dan Tidak Kuliah ??
.
tentu saja ada bedanya
”cara bekerja lulusan kuliahan dengan lulusan SMA/SMK mmng sgt berbeda,” yaitu dari cara berpikir, berlogika, ketajaman Analisis dan yg utama ketepatan dan kecepatan dlm pengambilan keputusan, dan ini diperoleh dari proses pembelajaran selama kuliah yg tanpa disadari telah membentuk contoh pemikiran yg logis dan sistematis.
Jadi, ada kekerabatan tidak pribadi yang mengakibatkan seorang lulusan anak kuliahan mempunyai nilai lebih dari seorang lulusan SLTA.
.
.
Situasi ini perlu dipahami khususnya unt fresh graduate ketika akan memasuki dunia kerja. bnyk mainset2 yg membingungkan ttng hal ini,
Hal ini sgt diharapkan semoga para fresh graduate tidak kaget ketika memasuki dunia kerja dan tdk merasa salah daerah ketika sdh bekerja.
.
Kalau untuk sukses atau tajir, faktor lain masih mayoritas untuk berperan, misal faktor kemampuan softskill, kemampuan bhs absurd khususnya inggris, kemudian kecerdasan selain kecerdasan akademis sgt berperan menntukan karier, dan sdh tentu faktor hoky pun ga bisa diabaikan.
..
Semoga bermanfaat unt para fresh graduate
Kuliah tidak menjamin kesuksesan tapi kuliah sgt membantu meraih kesuksesan
Sumber https://www.gu-buk.net
Posting Komentar untuk "Kuliah Vs Dunia Kerja"