Passing Grade Atau Nilai Nasional?

Ini merupakan perdebatan yang tiada habisnya berdasarkan saya. tapi ketahuilah sistem yang digunakan dalam seleksi SBMPTN bukan dengan Passing Grade. Acuan yang digunakan yaitu Nilai Nasional. Pertama akan dijelaskan terlebih dahulu apa itu Passing Grade, apa itu Nilai Nasional?

Passing Grade (PG) yaitu batas nilai minimal yang digunakan sebagai salah satu teladan untuk menentukan jurusan di suatu Universitas atau Perguruan Tinggi, Sesuai definisi di atas passing grade sering dijadikan teladan bagi siswa Sekolah Menengan Atas yang akan menentukan suatu jurusan di perguruan tinggi tinggi. Nilai dari passing grade biasanya dinyatakan dalam persen. Untuk rata-rata passing grade biasanya berkisar antara 40%-50%, jadi bisa disimpulkan jikalau passing grade kurang dari 40% maka persaingan untuk mendapatkannya relatif mudah, dan sebaliknya untuk 50% 
(Sumber : http://www.kampus-info.com/)

Nilai Nasional (NN) Adalah Nilai yang perhitungan-nya menggunakan metode Statistika Induktif atau inferensi yang dimana data yang telah diperoleh akan dianalisis supaya diperoleh kesimpulan secara umum sehingga sanggup di tarik kesimpulannya. Biasanya berbentuk ratusan hingga ribuan dan minimal ada dua angka di belakang koma co: 750.25* (Sumur : Prof. Dr. Toemin A. Masoem yang semenjak tahun 1981 menjadi Ketua Tim Pengolah Data dan Pelaporan UMPTN Rayon A, B dan C melalui buku yang ditulisnya “ UMPTN atau Ebtanas, Mana yang lebih sanggup mendapatkan amanah ?” (UI Press 1977) halaman 23)
Setelah kita paham pengertian dari PG dan NN, kita akan mencari data dari banyak sekali media yang kredibel, apakah Passing Grade atau Nilai Nasional yang digunakan oleh panitia SBMPTN dalam mengolah nilai siswa sehingga menjadi teladan dalam menentukan siswa yang mengikuti ujian layak lulus atau tidak. Agar kita adil dalam menentukan mana sih yang paling sempurna penggunaannya dalam menentukan jurusan di PTN, Passing Grade atau Nilai Nasional, maka jangan ketikan Passing Grade atau NN di Serching Google. Kalau kita ketikan misal "mana yang lebih sempurna Passing Grade atau NN" maka situs yang membahas Passing Grade akan lebih banyak daripada situs yang membahas Nilai Nasional , kenapa? alasannya orang Indonesia lebih Familiar Passing Grade daripada Nilai Nasional. Kok bisa? Karna hampir semua bimbel menggunakan Passing Grade daripada Nilai Nasional. Hanya ada dua bimbel yang menggunakan Nilai Nasional yaitu Nurul Fikri dan Bimbel Tulis Alumni. Saya disini bukan berarti sebagai biro promosi dari kedua daerah bimbel tersebut. saya hanya berusaha membandingkan saja antar bimbel lainnya. Oke coba kita cari kata kunci ini di Google, kita berusaha mencari validitas, mana yang dipakai,  Passing Grade atau Nilai Nasional?

1. "Nilai Tertinggi SBMPTN 2012" 

2. "Nilai Tertinggi SBMPTN 2013"

 3. "Nilai Tertinggi SBMPTN 2014" 

4. "Nilai Tertinggi SBMPTN 2015"

 kita pilih salah satu atu ke 4 nya dengan mengganti tahun nya saja. Kita coba serching ya, saya akan mencoba sercing yang ini "Nilai Tertinggi SBMPTN 2014" apa yang akan dihasilkan

oke itu data tahun 2014, saya berusaha mencari data yang terbaru yaitu tahun 2015 supaya meyakinkan kawan-kawan sekalian

ee

Data diatas merupakan data dari media yang kredibel dan bisa dipertanggung jawabkan. Data diatas Menunjukan bahwa panitia SBMPTN menggunakan angka ratusan, contoh di nilai tertinggi tahun 2014 yg di kompas itu ditulis 1.051,54 sama persis ibarat yang diterangkan di atas mengenai Nilai Nasional. 
Lalu saya mencoba mencari lagi data Pasising Grade atau Nilai Nasional dari situs-situs PTN-nya langsung.  disitus resmi Untirta disediakan Rataan Nilai Nasional setiap Perguruan Tinggi Negeri dari yang tertinggi hingga terendah di http://untirta.ac.id/ (Universitas Ageng Tirtayasa, Universitas Negeri di Banten) ini link nya http://untirta.ac.id/berita/1145 dan disana diperlihatkan dengan gamblang dan terang benderang bahwa semua Universitas mempunyai batasan minimal dan maximal di tahun 2015. Dan ternyata batasan minimal dan maximal nya menggunakan Nilai Nasional. Coba lihat data nilai max dari ITB sesuai dengan gosip yaitu 925.39.

Nilai dibawah merupakan Nilai Nasional Saintek sedangkan dibawahnya yaitu Soshum
  

Lalu apa yang salah dengan Passing Grade? Passing Grade tidak sepenuhnya salah, cuma agak kurang tepat jika dijadikan teladan siswa untuk memprediksi kelulusannya di SBMPTN, kemudian dimana letak kurang tepatnya? Berikut ilustrasi dan contoh ketidak akuratan Passing GradeExample : Passing Grade FK UI misalkan 50%, apa itu artinya? Artinya kau harus menjawab dengan benar 50% dari jumlah soal yang ada, asumsinya jikalau jumlah soal ada 150 kau harus menjawab dengan benar sebanyak 75 soal dan dihentikan ada yang salah. Dengan menjawab 50% atau 75 soal dari soal yang ada, maka kau diprediksi akan masuk ke FK UI persi Pasing Grade, benarkah?Jika benar maka akan berbenturan dengan adanya batasan dingklik untuk siswa yang diterima di jurusan tersebut. Misalkan kuota FK UI ada 40 dingklik Lalu apa yang terjadi jikalau ada 50 orang yang bisa menjawab 75 soal dengan benar, sedangkan dingklik hanya 40 orang? Yang 10 orang mau dikemanakan? Apa 10 siswa itu harus bawa dingklik sendiri dari rumah? ngga' kan? Dengan adanya perkara semacam itu maka diadakan evaluasi Nilai Nasional oleh panitia SBMPTN yaitu dengan cara mengurutkan 40 nilai terbesar dari 50 yang bisa menjawab dengan benar 75 soal dari yang tertinggi hingga yang terendah.Sistem pengurutan itu namanya Nilai Nasional, dan secara de facto terbukti Passing grade tidak berlaku dalam evaluasi SNMPTN/ SBMPTN.Cara evaluasi dengan Nilai Nasional di SNMPTN/ SBMPTN itu, sama persis dengan cara evaluasi Try Out SNMPTN/ SBMPTN di bimbel NF. Kaprikornus Sistem evaluasi Try Out di bimbel ini nyaris sama dengan sistem evaluasi di SNMPTN/ SBMPTN yang asli. Bedanya ada pada sample-nya, kalau SNMPTN/ SBMPTN pesertanya dari seluruh penerima di Indonesia tapi pada Try Out di Bimbeli ini pesertanya hanya siswa NF diseluruh Indonesia yang jumlahnya tidak sebanyak penerima SNMPTN/ SBMPTN sebenarnya. Intinya, hasil Try Out di bimbel ini benar-benar menunjukkan citra wacana Kampus atau Jurusan apa yang sanggup kau masuki sesuai dengan kemampuan yang kau punya tentunya sehabis menyesuaikan Nilai Nasional yang didapat sehabis mengikuti Try Out di NF yang kemudian dicocokkan dengan MBPJ.  Kita harus menggunakan data Nilai Nasional untuk memprediksikan apakah anak, saudara kita  bisa masuk atau tidak di jurusan yang diminati. Lalu bagaimana caranya kita bisa mendapatkan prediksi tersebut? setau saya di Bimbingan Belajar Nurul Fikri bisa mendapatkan Nilai Nasional dengan cara mengikuti Try Out yang diadakan oleh Bimbel Tersebut. Baik yang didakan di dalam bimbel itu sendiri atau pun diluar. Biasanya NF yaitu pihak yang rajin mengadakan TRY OUT SBMPTN bagi siswa yang tidak les di NF atau pun penerima umum. Di Bimbel Nurul Fikri ada yang namanya MBPJ (Matrik Bantu Pemilihan Jurusan) yang datanya menggunakan Nilai Nasional. Penulis bukan biro promosi NF tapi penulis  tidak menapik sebagai alumni NF, yah goresan pena ini memang disadur dari NF dan diedit sebaru mungkin dengan data yang terbaru. 

Refrensi penulis
Kaskus
NF

Sumber https://www.gu-buk.net