Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Mengenal Assasin

Pernahkan Anda memainkan permainan Assassin’s Creed? Sadarkah Anda bahwa Assasin itu benar-benar nyata? Kalau Anda belum mengetahui hal tersebut, mari kita mengenal lebih dalam perihal hal tersebut. Saat ini kata assassin lebih merujuk kepada seseorang yang misterius, melaksanakan serangkaian pembunuhan dengan tujuan politis ketimbang untuk dendam atau pun uang. Hal yang mengejutkan bahwa penggunaan kata tersebut tidak berubah semenjak kurun kesebelas hingga tiga belas masehi disaat para assassin membunuh dan mengintimidasi para pemimpin dan ulama. Makara siapakah bersama-sama para assassin tersebut? Bagaimana tugas yang mereka ambil dalam sejarah Persia, Syria, Turki serta Timur Tengah?
Asal Mula Assassin
Karena perpustakaan para Assassin telah hancur bersama benteng mereka, kita tidak sanggup mengetahui bagaimana bersama-sama sejarah keberadaan mereka dari sudut pandang Assassin sendiri. Kebanyakan kisah yang bertahan tiba dari musuh-musuh mereka, dari sumber sumber sekunder kedua ataupun ketiga di Eropa. Namun yang perlu kita catat bahwa Assassin merupakan percabangan dari ajaran Syiah Ismailiyah. Pendiri Assassin konon merupakan salah satu ulama Syiah Ismailiyah yang dipanggul Hasan Sabbah, mereka diketahui menyusup ke dalam kastil Alamut dan membunuh Raja Daylam tahun 1090 M. Dari kastil di puncak gunung ini, Hassan Sabah dan para pengikutnya mendirikan sebuah jaringan kesatria dan menantang pemerintahan Turki Seljuk dan para Muslim Sunni yang memerintah Persia masa itu. 

Asal Nama Assasin
Tidak ada yang benar-benar mengetahui dari mana nama tersebut berasal. Teori yang paling umum menyatakan bahwa nama tersebut berasal dari bahasa Arab yakni hashishi, berarti "penghisap hashish (ganja)." Para penjelajah termasuk Marco Polo mengklaim bahwa pengikut Sabbah melaksanakan pembunuhan dalam imbas narkoba. Tapi etimologi ini mungkin muncul alasannya ialah rekaan semata. Dalam beberapa waktu Hassan Sabah justru menafsirkan dengan tegas Ayat Al-Qur’an yang melarang hal yang memabukkan. Sebuah teori yang lebih berpengaruh dari bahasa Arab Mesir yakni hashasheen yang berarti “orang yang berisik” atau “pembuat onar”  

Strategi Assassin

Dalam upaya membebaskan diri dari pemerintahan yang Anti-Nizari, ulama, dan para bangsawan, Assassin akan dengan rinci mempelajari bahasa dan budaya sasaran mereka. Seseorang dari mereka akan menyusup menjadi hakim atau bundar akrab korban, terkadang mereka menjadi penasihat atau pelayan kerajaan selama bertahun-tahun. Barulah ketika ketika yang sempurna sang Assassin akan menusuk sultan, wazir ataupun mullah dengan belati dalam sebuah serangan kejutan. Para Assassin telah dijanjikan menghuni nirwana jikalau gugur dalam agresi tersebut. Para petinggi kerajaan di seantero jazirah Arab benar-benar ketakutan alasannya ialah agresi ini, bahkan banyak dari mereka hingga menggunakan perisai atau baju rantai di dalam baju mereka hanya alasannya ialah mengatasi rasa kecemasan mereka.

Korban Assassin

Kebanyakan korban Assasin ialah dari kerajaan Turki Seljuk dan sekutu mereka. Korban pertama dan paling dikenal ialah Nizam al-Mulk, seorang Persia yang mengabdi menjadi wazir Turki Seljuk. Ia dibunuh pada Oktober 1092 oleh seorang Assassin yang menyamar menjadi seorang Sufi. Khalifah Mustarshid juga terbunuh tahun 1131 dalam pergantian kekuasaan. Tahun 1213, sepupu Syarif Mekah dibunuh oleh Assassin. Ia sangat murka alasannya ialah sepupunya tersebut sebentar lagi mewarisi takhta dirinya.

Assassins vs. Seljuk

Mengapa Assasin membunuh penguasa Seljuk? Sebagai pengikut Syiah, banyak orang Persia yang diperlakukan jelek oleh kaum Sunni Arab yang mengendalikan kekhalifahan berabad-abad. Ketika kekuasaan khalifah bermasalah di kurun 10-11 M serta para pasukan salib menyerang mereka di Mediterania merupakan kesempatan emas menyerang. Namun, bahaya gres terpampang di timur, dalam pasukan Turki baru. Kepercayaan agama yang kental, militer yang berpengaruh menciptakan kaum Seljuk menguasai wilayah luas termasuk Persia. Karena jumlah mereka yang banyak, kaum Nizari tidak sanggup mengalahkan mereka di pertarungan terbuka. Dari serangkaian benteng di pegunungan Syria dan Persia, para Assassin sanggup membunuh para pemimpin Seljuk dan menebar ketakutan di antara sekutu mereka.

Kemajuan Mongol


Tahun 1219 penguasa Khawarezm atau kini berjulukan Uzbekistan menciptakan sebuah kesalahan besar. Dia telah membiarkan sekumpulan pedagang Mongol terbunuh di kotanya. Genghis Khan kontan saja murka dan mengirim pasukannya menghancurkan kota. Untungnya para Assassin disana bersekutu dengan Mongol ketika itu. Tahun 1237, bangsa Mongol telah menguasai hamper seluruh Asia Tengah. Hampir semua benteng Persia telah hancur kecuali benteng Assassin yang berjumlah sekitar 100 benteng. Para Assasin telah menikmati kekuasaan yang besar di wilayah tersebut antara tahun 1219 hingga penaklukan Khawarzm tahun 1250 M. Namun cucu Genghis Khan yakni Mongke Khan berambisi menaklukan kota Baghdad yang merupakan jantung islam ketika itu. Karena ketakutan Assassin terhadap ambisi Mongke Khan di wilayahnya, pemimpin Assassin mengirim beberapa anggotanya untuk membunuh Mongke. Mereka berpura-pura menunjukkan diri menjadi pelayan Mongol Khan, kemudian menusuknya. Para pengawal Mongke mengejar mereka dan menangkap para Assassin, namun agresi itu tetap sukses.

Keruntuhan Assassins:

Saudara Mongke Khan yaitu Hulagu Khan mengirim pasukannya untuk menghancurkan markas utama Assassin di Alamut. Pemimpin sekte yang memerintahkan pembunuhan Mongke telah dibunuh oleh pengikutnya sendiri disaat mabuk, dan anaknya yang tidak sanggup apa-apa kini memimpin. Bangsa Mongol mengerahkan seluruh kekuatan mereka menuju Alamut, mereka juga menunjukkan pengampunan kepada para pemimpin Assassin yang menyerah. Pada 19 November 1256, mereka menyerang Assassin. Hulagu mengarak pemimpin Assassin yang tertangkap kepada semua Assassin yang tersisa, dan satu demi satu menyerah. Bangsa Mongol menghancurkan kastil di Alamut dan daerah lainnya, hal ini menyebabkan para Assassin tidak sanggup memanggil pemberian dan berkumpul disana.  Tahun berikutnya ketika pemimpin Assasin meminta izin untuk pergi menuju Karakoram, Ibukota Mongol, untuk mengabdikan diri kepada Khan secara pribadi. Setelah perjalanan panjang, dia hingga namun tidak dihiraukan. Sebaliknya para pengikutnya dibawa ke pegunungan dan dibunuh. Hal inilah diyakini sebagai tamat kisah dari Assassin.

Sumber:

Franzius, Enno. History of the Order of the Assassins, New York: Funk & Wagnalls, 1969.
Hodgson, Marshall. The Order of Assassins: The Struggle of the Early Nizari Ismailis against the Islamic World, 's-Gravenhage: Mouton & Co., 1955.
Lewis, Bernard. The Assassins: A Radical Sect in Islam, New York: Octogon Books, 1980.
Weatherford, Jack. Genghis Khan and the Making of the Modern World, New York: Three Rivers Press, 2004.


http://asianhistory.about.com/od/iran/p/assassinsprofile.html

Sumber https://www.gu-buk.net

Posting Komentar untuk "Mengenal Assasin"