Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Tanda-Tanda Kau Cocok Jadi Mahasiswa Kedokteran


Berencana mengambil studi Ilmu Kedokteran‍ ‍? Cek dulu tanda-tanda berikut ini untuk mengetahui apakah kau cocok jadi mahasiswa Fakultas Kedokteran.

Karena mahasiswa kedokteran itu mesti…..

1. Punya niat berpengaruh menjadi dokter. Ya iya lah, bila pengen jadi Pengacara‍   masuknya ya Fakultas Hukum. Hehehe… Memang sih, ada yang masuk Fakultas Kedokteran (FK) alasannya disuruh ortu, atau alasan lain. Biasanya, bila yang setengah hari bakalan sulit menjalani perkuliahan, bahkan hingga putus di tengah jalan.

Menurut dr. Sania seorang Dokter Umum (General Practitioners)‍  yang pernah jadi narasumber Jurusan 101 Youthmanual, passion itu penting banget. "Kalau memang sudah punya passion (menjadi dokter), niscaya bisa, kok, berguru apa saja,” jelasnya.

2. Jago biologi. Waktu masih sekolah, harusnya mahasiswa kedokteran unggul di pelajaran biologi. Soalnya, ilmu biologi bakalan banyak dipelajari ketika kuliah. Kalau memang nggak tertarik sama pelajaran biologi, sebaiknya sih, berpikir ulang buat ngambil kedokteran.

3. Super tekun dan berkomitmen. Setiap jurusan punya gaya dan sistem berguru tersendiri. Nah, bila jurusan lain umumnya mengenal UTS dan UAS, jurusan kedokteran  ujiannya agak berbeda. Bisa saja ujian tiap bulan atau tiap dua ahad sekali. Ketekunan mahasiswa kedokteran juga teruji dalam tahapan menjadi dokter. Selain perkuliahan menyerupai biasa, ada juga tahap klinik. Semua itu dijalani selama sekitar 5 tahun.

Kemudian harus menjalani serangkaian ujian agar bisa disumpah dokter. Kelar, dong? Masih ada sesi magang wajib selama setahun. Alhasil, tekun berguru sangat diperlukan. Kalau kau tipe yang doyan santai dan nggak mau wiken kau terganggu, kayaknya agak berat  tuh, menjadi mahasiswa kedokteran.

“Sebetulnya ada aja mahasiswa yang malas-malasan. Tapi mereka yang begitu bakal tereliminasi dengan sendirinya, kok. Setiap tahun, ada banyak juga mahasiswa Kedokteran yang berguguran,” kisah Shabrina, alumni FK Universitas Indonesia‍

4. Peduli sama orang lain. Jujur nih, kau bekerjsama tipe yang hambar atau punya rasa kepedulian tinggi? Saya sendiri tipe yang kurang care, makanya nggak cocok masuk FK. Soalnya, tujuan utama seorang dokter yaitu menolong orang lain, bukan karier, gengsi, atau penghasilan.

Kamu harus penuh perhatian sama pasien. Kalau tipe yang malas berdekatan dan berafiliasi sama orang lain serta sulit berempati, mendingan dipikir ulang deh, niat kau menjadi dokter.

5. Komunikatif. Lah, ini 'kan FK, bukan jurusan Ilmu Komunikasi? Yang niscaya dokter harus bisa memberikan ilmu, info dan analisanya kepada pasien atau masyarakat. Mengobati itu nggak bisa sepihak, sob. Perlu ada kolaborasi antara dokter dengan pasien/masyarakat.

Misalnya nih, ada pasien yang mengalami tanda-tanda maag. Sebagai dokter, tugasnya nggak hanya memperlihatkan pereda, tapi juga memperlihatkan informasi pada pasien perihal penyakitnya, dan mengedukasi apa saja yang perlu/pantang dilakukan agar cepat pulih serta mencegah tanda-tanda serupa. Karena pasiennya beda-beda dari segi umur dan tingkat pendidikan, mesti menyesuaikan cara berkomunikasinya.

6. Cekatan. Sejak di dingklik kuliah mahasiswa FK sudah dituntut untuk bisa bertindak dan berpikir dengan cepat, tapi tetap akurat. Ketelitian, keterampilan tangan, serta kesigapan dalam bergerak sangat diperlukan. Lelet, lemot dan lengah? Bhay!

7. Perhatian terhadap detail. Misalnya, takaran obat, jahitan (apabila pasien perlu dijahit), dan sebagainya. Kalau ngasal, bisa dianggap malpraktek. Gawat.

8. Memiliki kemampuan menganalisa. Ilmu kedokteran terus berkembang, dan tiap insan (pasien) berbeda-beda. Misalnya, ada pasien dengan tanda-tanda sakit yang sama, namun yang satu alergi dingin, sementara yang lain alergi udara panas. Nah, sebagai dokter tiap hari ada ilmu gres yang perlu dianalisa.

Makanya, analisa menjadi salah satu kemampuan terpenting dokter. Mahasiswa kedokteran harus mempunyai wawasan luas dan berpikiran terbuka, agar bisa menganalisa pasien dengan baik.

9. Berani. Oke, saya yaitu orang yang ngeri melihat darah dan bergidik melihat jarum suntik. Itu tandanya saya nggak ditakdirkan menjadi mahasiswa FK

10. Bermental kuat. Tugas dokter yaitu berusaha semampunya untuk merawat dan membantu kesembuhan pasien. Tapi dokter bukan tuhan. Bisa saja ada pasien yang kondisinya nggak membaik, gagal disembuhkan, bahkan kehilangan nyawa. Dengan mental yang kuat, seorang dokter bisa menghadapi itu semua.

Dokter juga harus cukup berpengaruh untuk memberikan kabar yang tidak baik pada pasien beserta keluarganya.

sumber: youthmanual

Butuh soal saintek: Klik disini
Butuh Soal Soshum: Klik disini
Ebook Materi Saintek: Klik disini
Ebook Materi Soshum: Klik disini

Sumber https://www.gu-buk.net

Posting Komentar untuk "Tanda-Tanda Kau Cocok Jadi Mahasiswa Kedokteran"