Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Netralitas Swiss Ketika Pd Ii, Part 1


Hukum Internasional ihwal Netralitas
Pada tahun 1920  semua negara besar menegaskan, bahwa netralitas Swiss terhadap negara-negara yang menghadapi perang ibarat yang ditetapkan pada Konferensi Wina tahun 1815 ihwal hubungan internasional pasca perang Napoleon masih akan dihormati. Menurut konvensi Den Haag V dan XIII mengenai hak dan kewajiban negara-negara dipeperangan di darat maupun maritim pada tahun 1907, netralitas meliputi beberapa kontingensi sentral ibarat pengasingan pasukan asing, pelanggaran perjalanan mereka atau larangan penyuplaian pasokan perang nasional ke negara-negara yang berperang. Namun, rentang penting tetap dikecualikan, terutama keseluruhan perdagangan luar negeri, juga perdagangan langsung dengan materi perang.

Swiss telah meminta konfirmasi internasional akan kenetralannya pada tahun 1920 sebelum menjadi anggota Liga Bangsa-Bangsa. Selama tahun 1920an dan 1930an Swiss menyatakan kesiapannya untuk mengambil potongan dalam hukuman ekonomi kalau diberlakukan secara resmi oleh Liga Bangsa-Bangsa. Pada tahun 1938, dewan Liga Bangsa-Bangsa membebaskan Swiss secara resmi dari kewajiban untuk berpartisipasi dalam sanksi.

-Integritas Teritorial dari Sebuah Negara Netral
Kewajiban pertama negara netral ialah mempertahankan wilayah intregritas teritorialnya, artinya, tidak membiarkan negara lain menginjak daratan atau wilayah udara di atasnya untuk melaksanakan peperangan. Swiss tidak diserang selama Perang Dunia II dari kedua kubu. Namun, ada beberapa serangan ke wilayah udaranya dari kedua kubu.

Bagi Jerman, selama kampanye Prancis di ekspresi dominan semi tahun 1940, mereka mengirim unit Luftwaffe (angkatan udara Jerman) melewati Swiss barat sebagai jalan pintas untuk menuju sasaran ibarat Dijon dan Lyons. Sebagai negara netral, para pilot Swiss bergegas untuk mencegat mereka dan pertempuran udara tak terhindarkan yang menjadikan jatuhnya pesawat dari kedua belah pihak, dengan laba dipihak Swiss. Kabarnya, Hitler sangat murka lantaran hal ini, apalagi Swiss terbang dengan pesawat Messerschmitt yang dibeli dari Jerman dan lantaran pilot Swiss mengejar konvoi Jerman sampai ke wilayah udara Prancis. Dia juga kesal lantaran tentara Jerman memenukan dokumen di Prancis terkait diskusi antara staf umum Swiss dan Prancis ihwal operasi adonan apabila Jerman menyerang Swiss yang netral daripada Belgia dan Belanda yang juga netral. Pada dikala bersamaan, Swiss menginvasi unit tentara Prancis yang telah mundur ke perbatasan daripada mengalah kepada Wehrmacht (tentara Jerman).

Selama periode antara jatuhnya Prancis dan dimulainya perang melawan Uni Soviet pada ekspresi dominan panas 1941, Swiss mencicipi dan mempunyai alasan yang anggun akan kekhawatiran ada pada daftar sasaran Hitler. Teori publik ini menyimpulkan bahwa Hitler tidak akan mendapat laba higienis dari invasi Swiss, namun teori yang bergantung pada tindakan Hitler secara rasional ialah jalan menuju tindakan yang berbahaya. Secara retrospektif, kita tahu apa yang tidak diketahui oleh Swiss dikala itu, bahwa staf umum Jerman telah diperintahkan rencana kontingensi untuk melaksanakan „Operasi Tannenbaum“. Rencana tersebut mempertimbangkan invasi Swiss yang cepat dipelopori oleh unit lapis baja dan unit udara, ia mengenal ancaman yang akan terjadi apabila Swiss mengadopsi strategi ini untuk mundur ke pegunungan dan menghancurkan terowongan dan menghambat komunikasi. Pada Juni 1941, bagaimanapun, fokus Hitler beralih ke timur dan tidak ada gejala serius merenungkan akan serangan terhadap Swiss. Pada Maret 1943, dikala Swiss lebih gencar akan perundingan perdagangannya dengan Jerman, orang Swiss agak khawatir akan sebuah serangan, namun sepertinya tidak ada penyebab yang faktual untuk kekhawatiran tersebut dan keadaan kembali membaik.

Selama perang, Swiss tidak pernah memaksakan hak transit untuk angkatan bersenjata Jerman untuk melewati negaranya. Dalam hal ini, Swiss merasa bernasib lebih baik daripada Swedia. Netralitas negara itu berkonflik dengan kepentingan Jerman dalam mengirimkan unit ke dan dari garnisun di Norwegia tanpa mengeksposnya kepada serangan Royal Navy (Angkatan Laut Kerajaan Inggris) terhadap kapal-kapal pengangkut. Ketika mencoba memaksakan batas pada kemudian lintas itu, Swedia merasa harus menciptakan konsesi ke Jerman. Hal yang sama berlaku untuk pergerakan unit Jerman di wilayah Swedia dari Norwegia dan Finlandia. Jerman merasa kurang mendesak Swiss untuk melitasi daerahnya lantaran mereka sanggup mencapai Italia melalui Brenner Pass dan rute yang lebih aneh lagi atau bahkan yang lebih jauh ke  timur. Dengan demikian, satu-satunya yang diangkut tentara Jerman ke Swiss ialah sekitar tiga ribu tentara yang terluka parah. Dokter militer Swiss mereka tidak akan bertugas dalam jangka waktu yang lama.

Begitu pula sekutu, mereka juga tidak pernah menyerang Swiss. Tapi mereka terbang melewati negara ini, dalam beberapa alasan. Pilot Swiss jarang sanggup mencegat penerbangan ini, sering kali lantaran mereka kekurangan radar dan pesawat tempur malam. Kota-kota di Swiss pada malam hari memadamkan lampu untuk sementara waktu biar tidak membimbing para penyerang itu. Penerbangan sekutu sering kali melintasi wilayah udara Swiss dalam perjalanan dari Inggris ke sasaran di wilayah Italia utara. Dalam sekitar sepuluh kasus, bom dijatuhkan di wilayah Swiss. AS meminta maaf atas tindakan tersebut dan membayar kompensasi Swiss untuk korban sipil yang tewas dan terluka dan untuk kerusakan properti  yang disebabkan oleh “pelanggaran hak-hak negara netral“. Selain itu, Basel dibom dua kali oleh Royal Air Force (AU Kerajaan Inggris), salah satunya jatuh didekat pabrik ball-bearing. Sekutu banyak yang masuk ke wilayah udara Swiss yang dilakukan oleh pesawat pembom yang rusak lantaran tembakan penagkis serangan udara Jerman dalam misi membom wilayah jerman dan tidak sanggup kembali ke pangkalannya. Mereka biasanya tidak menolak perintah pilot Swiss untuk mendarat, meskipun kadang terjadi kesalahpahaman lantaran sebagian besar bahwa pilot Swiss masih menerbangkan pesawat Messerschmitt buatan Jerman. Dalam satu kejadian, sesudah melaksanakan serangan di Friedrichshafen di tepi utara Danau Constance, enam belas pesawat pembom AS mendarat darurat di daratan Swiss.

Juutilainen
Sumber: OA 20th Century History

Sumber https://www.gu-buk.net

Posting Komentar untuk "Netralitas Swiss Ketika Pd Ii, Part 1"