Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Berkembangnya Kerajaan Inggris–Bangsa Penakluk Kurun Modern

❂ Kerajaan kepulauan yang pelan-pelan menjadi besar
Lukisan king Arthur
Saat bangsa-bangsa Eropa di zaman sebelum Masehi mengalami kejayaan, wilayah Inggris berkembang lamban alasannya ialah letaknya terpisah dari Eropa daratan. Yang banyak mendiami tempat itu ialah bangsa Anglo dan Saxon dari Jerman, ditambah minoritas bangsa Jute asal Denmark. Kerajaan berpengaruh yang pertama bangun di wilayah kepulauan Inggris terletak di Wessex dan Essex. Para penguasanya keturunan Denmark. Sementara di Skotlandia bangsa Pict mendirikan kerajaannya sendiri.

Persekutuan bangsa Briton dan bangsa Anglo-Saxon mengusir bangsa Pict, dan menjadi cikal bakal kerajaan Skotlandia modern. Bertahun-tahun Inggris kuno menjadi lahan perebutan bangsa Anglo-Saxon, Normandia, dan Prancis. Keadaan mulai stabil ketika Raja William yang keturunan Anglo-Saxon memenangkan pertempuran melawan bangsa Normandia untuk kemudian berkuasa tahun 1100-an. Sejak itu pula wilayah London menjadi sentra pemerintahan Kerajaan Inggris.
❂ Magna Charta yang mengubah Inggris
Selama tahun 1199-1216, Inggris dipimpin oleh raja yang berjulukan John I. Ia sangat kejam dan tidak disukai bahkan oleh rakyatnya sendiri. Ia juga merebut secara paksa tahta kerajaan Inggris dari tangan Richard “Si hati singa”, kakaknya yang ketika itu pergi berperang ke Yerusalem. Tanggal 15 Juni 1215 kemudian diingat oleh semua orang Inggris hingga kini alasannya ialah pada tanggal itu, para darah biru yang disebut baron dan perwira militer memaksa Raja John I untuk tiba ke pertemuan di Runnymede, dan menandatangani perjanjian yang disebut Magna Charta (bahasa Latin yang artinya perjanjian agung).

Isi perjanjian itu ialah 63 aturan bernegara dan hak serta kewajiban seorang raja. Arti penting Magna Charta adalah perubahan contoh kerajaan. Jika sebelumnya, raja dianggap perwakilan tuhan dan harus dipatuhi, maka masyarakat Inggris mengubah pandangan itu. Raja rupanya harus taat pada aturan juga, ibarat rakyat biasa. Beberapa pasal di Magna Charta berisi pula keharusan memberi pengadilan yang adil bagi setiap manusia. Oleh banyak kalangan Magna Charta disebut sebagai ratifikasi hak-hak asasi insan yang pertama di dunia.

Keberadaan Magna Charta membuat raja-raja Inggris membuatkan contoh pemerintahan yang berbeda dari kebanyakan raja Eropa. Mereka lebih berhati-hati dalam bertindak. Sangat sedikit dalam sejarah Inggris, rajanya kejam dan menyengsarakan rakyat. Karena itulah, kerajaan Inggris menjadi berpengaruh dan stabil. Bahkan Inggris tidak terpengaruh dengan jatuhnya Romawi Kuno. Dengan semakin kuatnya mereka, mulailah bangsa Inggris menjajah kerajaan tetangganya, mulai dari Skotlandia, Irlandia, dan juga Wales. Kerajaan lain, terutama Skotlandia sempat melawan dengan gigih, namun Inggris merupakan kerajaan yang sabar dalam menyerang, sehingga perlawanan dari kalangan apa pun berhasil dipadamkan. Semua kerajaan tersebut disatukan dalam panji Britannia Raya.
❂ Pemisahan dari tahta suci hingga restorasi Inggris

Istana Buckingham
Kerajaan Inggris ialah kerajaan pertama yang berani membangkang dari perintah tahta suci Roma. Saat raja Henry VIII berkuasa, ia tidak boleh menceraikan istrinya oleh Baginda Sri Paus. Ia menolak perintah itu dan tetapkan untuk memisahkan diri dari tahta suci. Ia lantas mendirikan gerejanya sendiri. Gereja itu dinamai gereja Anglikan. Kerajaan Inggris ialah salah satu kerajaan pertama di Eropa yang menyebabkan agama Kristen Protestan sebagai agama resmi negara. Walaupun begitu, beberapa raja yang berkuasa sesudah Henry VIII ada yang beragama Katolik, tapi segera sesudah mereka meninggal, Inggris hampir selalu berubah kembali menjadi kerajaan Protestan.

Kerajaan Inggris mengalami kemajuan yang luar biasa ketika putri Henry VIII, berjulukan Elizabeth naik tahta. Elizabeth wanita yang sangat cerdas dan menguasai lebih dari lima bahasa. Masa pemerintahannya sering disebut sebagai masa Elizabethan. Kebudayaan Inggris maju pesat. Sastrawan kondang William Shakespeare yang mengarang dongeng “Romeo dan Juliet” hidup pada masa pemerintahannya.

Sepeninggal Elizabeth, kerajaan Inggris mengalami perang saudara mulai dari tahun 1642 hingga 1649. Perang terjadi alasannya ialah kudeta antara kelompok puritan, para penganut agama Kristen Protestan taat dengan kalangan Kavaleri yang loyal pada kerajaan. Kalangan puritan merasa bahwa pemerintahan berbentuk kerajaan hanya menciptakan para darah biru berfoya-foya dan penuh dosa, sehingga harus diganti. Kaum Puritan awalnya berhasil merebut kekuasaan ketika mereka menggulingkan raja Charles I dan dijatuhi eksekusi mati. Kaum Puritan kemudian mengajukan pemimpinnya, Oliver Cromwell menjadi diktator Inggris. Rakyat yang awalnya mendukung gerakan peniadaan kerajaan rupanya tidak senang hidup di sistem pemerintahan kaum puritan yang keras dalam menerapkan aturan agama. Tahun 1658, rakyat mendukung kalangan Kavaleri untuk memanggil kembali Charles II dari pengasingan. Dia ialah putra dari raja Charles I yang dipenggal. Mereka mengembalikan lagi sistem kerajaan ke Inggris. Peristiwa ini dinamakan restorasi Inggris.

Sumber https://www.gu-buk.net

Posting Komentar untuk "Berkembangnya Kerajaan Inggris–Bangsa Penakluk Kurun Modern"