Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

20 Istilah Dunia Kampus Yang Perlu Mahasiswa Gres Tau

Apa istilah-istilah teknis yang paling sulit kau pahami di masa bersekolah? Apakah itu KBM, SBMPTN, SNMPTN, ekstrakurikuler, atau fullday school?  yakin istilah-istilah itu udah kau pahami di luar kepala. Bukan mau nakut-nakutin atau gimana, nih. Kamu udah siap belum mendapatkan istilah teknis masa perkuliahan yang lebih membingungkan dan lebih banyak jumlahnya? Mendengar istilah SKS, IP, IPK, pendaftaran administrasi, dan pendaftaran akademik aja udah bingung, kan?
Tenang, tenang. Artikel ini ada buat menghilangkan kebingungan kau atas istilah-istilah membingungkan itu, kok. Jadi, simak baik-baik penjelasannya di bawah ini. Kalo perlu, bookmark link artikelnya sekalian alasannya yaitu niscaya berkhasiat hingga lulus nanti.
1. SKS 
Merupakan abreviasi dari “Satuan Kredit Semester.” Benda apa itu? Itu yaitu bobot pendidikan tiap mata kuliah. Masih bingung? Yaudah, kita ibaratkan aja main game. Pada umumnya, tiap kampus mewajibkan mahasiswa menempuh bobot pendidikan sebesar 144 SKS untuk lulus (kalo di UI, jumlahnya sudah termasuk skripsi). Satu mata kuliah punya bobot SKS berbeda-beda. Ada yang 1, 2, 3, hingga 6 SKS. Kalo total SKS di tamat semester pertama udah 24 SKS, berarti kau butuh 120 SKS lagi untuk wisuda. Biasanya, sih. Mahasiswa cuma dibolehin mengambil maksimal 24 SKS tiap semester semoga gak keteteran belajarnya.
2. KRS 
Merupakan abreviasi “Kartu Rencana Studi.” Ibarat di restoran, KRS yaitu kertas “order food” yang diberikan waiter/waitress untuk diisi pelanggannya. Nah, kau harus mengisi KRS dengan matakuliah-matakuliah yang mau diambil semester itu. Sebelum kampus-kampus menerapkan sistem online, KRS secara harfiah merupakan kartu. Bentuknya kayak formulir gitu. Sekarang, hampir tiap kampus udah punya KRS online yang memudahkan mahasiswanya mengatur jadwal studi dari rumah.
3. KTM 
“Kartu Tanda Mahasiswa.” Gak usah dijelasin lagi pun kau niscaya tau kalo itu mirip dengan Kartu Siswa yang kau terima di SMA. Kartu itu harus dijaga baik-baik alasannya yaitu dibutuhin saat kau mau minjem buku perpus, naik sepeda kampus, berobat gratis di sentra kesehatan mahasiswa, atau menggunakan akomodasi lain di kampus.
4. IP 
Adalah abreviasi dari “Indeks Prestasi,” yang artinya sama aja kayak nilai tamat semester. Di Indonesia, skala IP dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi yaitu 0 (nol) hingga 4 (empat). Mahasiswa yang dapet IP 4 di tamat semester udah niscaya dapet nilai “A” di semua matakuliahnya. Ya. Penilaian di universitas tuh pakai huruf. “E” untuk yang paling rendah dan “A” yang paling tinggi. Kalau mau lulus matkul, biasanya nilai minimal harus di atas C (misalnya C+, B-, B, dan seterusnya).
5. IPK 
“Indeks Prestasi Kumulatif” tuh dalam pertandingan sepak bola artinya mirip banget mirip “skor agregat.” Secara teknis, IPK dihitung menurut rata-rata IP yang didapat mahasiswa tiap semester. Yang udah-udah, IPK tuh simpel turun dan susah banget naiknya. Jadi, pertahankan konsistensi kuliah kalo IPK mau stabil.
6. SP 
Nih! Yang cowok-cowok jangan mikir asing dulu. SP di dunia perkuliahan tuh abreviasi dari “Semester Pendek.” Itu yaitu waktu berguru pelengkap opsional yang ada di antara semester genap dan semester ganjil. Biasanya, mahasiswa memanfaatkan SP yang durasiinya sekitar 2-3 bulan untuk mengulang matakuliah kemudian atau malah ambil matkul gres semoga cepet lulus. Masih bingung? Nih ada klarifikasi tambahannya.
Jadi, gini. Kamu belum puas kuliah di semester pertama (sekitar September – Desember) dan semester kedua (sekitar Februari – Mei). Terus, kau ambil semester pendek (sekitar Juli – Agustus) semoga cepet lulus.
7. UKM 
Kalau di sekolah, kau kenalnya ekstrakurikuler. Di kampus, ada yang namanya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
8. KKN / KKM 
Ada kampus yang menamakan acara dedikasi mahasiswa terhadap warga negara lain sebagai “Kuliah Kerja Nyata” ada yang bilang “Kuliah Kerja Mahasiswa.” Kegiatan yang berlangsung selama jadwal SP itu biasanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang udah kuliah lebih satu tahun.
Peserta KKN/KKM bakal dikirim ke tempat tertentu dan menetap di sana selama sebulan bersama warga lokal. Gak cuma piknik, mereka bakal ngelakuin sesuatu untuk memperbaiki kehidupan warga lokal itu. Sayang, engga semua kampus punya jadwal KKN/KKM.
9. PKL 
Anak-anak lulusan STM niscaya tau nih jikalau PKL is “Praktik Kerja Lapangan.” Kamu jadi karyawan magang di salah satu kantor, sebagai upaya memenuhi ketentuan jurusan. Seperti KKN/KKM, engga semua jurusan punya jadwal PKL
10. Hima/HMJ 
“Himpunan Mahsiswa Jurusan” tuh menyerupai OSIS tapi tingkatnya jurusan.
11. BEM 
Sementara itu, “Badan Eksekutif Mahasiswa” menyerupai OSIS yang tingkatannya lebih tinggi, yaitu di Fakultas dan Universitas. Organisasi BEM inilah yang berafiliasi dengan universitas untuk mengadakan rentetan acara penerimaan mahasiswa baru.
12. DPM/BPM/MPM 
DPM tuh abreviasi dari “Dewan Perwakilan Mahasiswa.” Kalau BPM itu “Badan Perwakilan Mahasiswa.” Sementara MPM yaitu abreviasi dari “Majelis Permusyawaratan Mahasiswa.” Fungsinya sama aja. Dalam skala nasional, DPM dan sejenisnya tuh menyerupai DPR.
Sama-sama bertugas mengevaluasi, menerapkan, dan menyesuaikan peraturan-peraturan kemahasiswaan. Peraturan itu yang nantinya bakalan jadi landasan BEM dan organisasi mahasiswa bikin kegiatan.
13. MWA 
Baru denger kan istilah MWA atau “Majelis Wali Amanat.” Itu yaitu forum kampus tertinggi yang fungsinya secara umum tuh mewakili kepentingan pemerintah, kepentingan masyarakat, dan kepentingan universitas. Bingung kan? Sama. Gampangnya gini. MWA tuh forum tertinggi yang memilih peraturan serta arah kebijakan kampus. Nanti, hasil keputusan MWA yang bakal dijalankan sama organisasi di bawahnya.
14. Rektorat 
Kamu niscaya sanggup bayangin kan kiprah karyawan “Tata Usaha” di sekolah kamu? Nah, kiprah rektorat tuh mirip. Para karyawannya lah yang dengan sabar mengurus manajemen tingkat universitas. Karyawan rektorat dipimpin di bawah seorang rektor.
15. Dekanat 
Di tingkat fakultas, namanya bukan rektorat, melainkan dekanat. Karyawan dekanat tuh dipimpin seorang dekan. Nah, dekanat ini juga merupakan forum yang berafiliasi dengan organisasi mahasiswa untuk bikin banyak sekali kegiatan.
16. Dosen wali 
Kalo di sekolah, dosen wali punya kiprah mirip walikelas. Beliaulah yang menjaga mahasiswa perwaliannya supaya gak di DO, gak ketinggalan SKS, dan pada hasilnya lulus sempurna waktu dengan hasil memuaskan. Ketika memulai semester, kau butuh persetujuan dosen wali sebelum hasilnya KRS kau disetujui universitas.
17. Asisten dosen 
Ya jelas, kan. Tugasnya membantu dosen menjalankan perkuliahan. Mulai dari gantiin dosen saat gak masuk hingga bantu riset.
18. Matrikulasi 
Matrikulasi itu yaitu matakuliah “persamaan.” Biasanya, kampus mewajibkan matkul itu kepada mahasiswa yang nyebrang jurusan. Misalnya, si Mamet lulus S1 jurusan Ilmu Sejarah terus masuk S2 jurusan Ilmu Politik. Nah, doi wajib ambil matakuliah “matrikulasi” di semester pertama.
Di kelas itu, si Mamet bakal diajarin dasar-dasar Ilmu Politik hingga pemahaman doi setara sama lulusan-lulusan S1 Ilmu Politik yang lanjut S2. Kalo pinternya udah setara, dosen kan simpel ngajarin Ilmu Politik yang lebih tinggi tingkatannya.
19. TA 
TA sanggup jadi “Tugas Akhir” yang artinya mirip mirip skripsi. Atau, “Titip Absen” yang merupakan teknik bolos kelas tapi minta tolong temen menandatangani buku daftar hadir atas nama kamu. Kalau ketauan dosen, mahasiswa yang titip mangkir dan dititipkan mangkir bakal kena hukuman.
20. Wisuda 
Wisuda yaitu tamat usaha sekaligus awal gres bagi mahasiswa. Sebuah momen yang dinantikan dan gak akan terlupa.

Yup. Itulah istilah teknis yang perlu mahasiswa gres ketahui semoga gak bingung. Tenang aja. Pada akhirnya, kau bakal hapal di luar kepala, kok. Apakah kau tau istilah lain yang belum disebutin? Langsung aja share pendapat kau di bawah ini. (sds)

Sumber : Genmuda

Sumber https://www.gu-buk.net

Posting Komentar untuk "20 Istilah Dunia Kampus Yang Perlu Mahasiswa Gres Tau"