Revolusi Perancis, Usaha Melawan Feodalisme
Sebuah kejadian bencana besar dalam sejarah modern Eropa, yakni kejadian Revolusi Perancis yang dimulai tahun 1789 dan berakhir ketika final 1790-an dengan dipilihnya Napoleon Bonaparte sebagai pemimpin Perancis. Selama periode ini, penduduk Perancis meruntuhkan dan melaksanakan restrukturisasi ideologi politik Negara, mencabut tatanan feodalisme usang dan kekuasaan sewenang-wenang kerajaan. Serupa dengan revolusi Amerika, revolusi ini dipengaruhi ide-ide era kala pencerahan, terutama konspe wacana kedaulatan rakyat dan hokum-hukum yang adil. Meskipun tidak semua ide tersebut tercapai serta terjadi kekacauan berarah, pergerakan tersebut memainkan tugas besar membentuk Negara modern dengan memperlihatkan kekuatan demokrasi.
Prakondisi Revolusi : Krisis Moneter

Tidak hanya terkuras untuk biaya hidup kerajaan, tapi juga alasannya selama dua kala ke belakang terjadi krisis pangan, kekeringan, wabah hewan ternak dan meroketnya harga roti yang menyengsarakan rakyat. Mereka mengekspresikan keputusasaan mereka kepada rezim yang membebani mereka dengan pajak besar secara beringas, kesudahannya terjadi kekacauan dan penyerangan dimana-mana.
Fakta Unik : Tahukah Anda bahwa 17.000 lebih nyawa telah melayang menuju meja sanksi selama rezim terror tersebut serta tak terhitung jumlah tahanan yang meninggal di penjara tanpa pengadilan
Saat jatuhnya Louis XVI tahun 1786, Charles Alexandre de Calonne memperlihatkan paket pembenahan ekonomi yang isinya yakni pemberlakuan pajak tanah yang adil dan tidak berlakunya kelas masyrakat yang terbebas dari pajak. Hal ini menimbulkan adanya revolusi kaum bangsawan, kemudian raja membentuk sebuah semacam Dewan Perwakilan Rakyat (“les états généraux”) yang merupakan ajang berkumpulnya kaum pendeta, pemuka agama, serta masyarakat kelas mengah. Pertemuan tersebut dijadwalkan pada 5 Mei 1789, ketika itulah para delegasi dari tiga Negara serpihan menyusun daftar keluhan (“cahiers de doléances”) kepada raja.
Revolusi Perancis, Kebangkitan Rakyat
Revolusi Perancis, Kebangkitan Rakyat

Revolusi Perancis Menggebrak Pemerintah, Penjara Bastille dan Ketakutan Besar Rakyat
Pada 12 Juni, ketika Dewan Rakyat melanjutkan pertemuan merka di Versailles, ketakutan dan kekerasan menghancurkan seisi Negara. Walaupun terdapat kepuasan sehabis menundukkan rezim kerajaan, penduduk Paris menjadi panic alasannya tersebarnya rumor wacana perebutan kekuasaan militer besar-besaran akan dimulai. Sebuah pemberontakan akan dimulai pada 14 Juli ketika rakyat menyerbu kastil Bastille dalam rangka mengamankan gudang senjata, banyak pula yang menganggap kejadian ini sebagai awal Revolusi Perancis dan kini ditetapkan sebagai hari libur nasional Perancis.

Tantangan Pasca Revolusi Perancis, Menyusun Konstitusi
Tanggal 4 Agustus, Dewan mengadopsi Deklarasi Hak-hak Manusia dan Masyarakat (“Déclaration des droits de l’homme et du citoyen”) sebagai prinsip demokrasi yang menurut kepada ide-ide filosofi dan politik era pencerahan menyerupai Jean-Jacques Rousseau. Dokumen tersebut menyatakan komitmen Dewan Rakyat untuk mengganti hokum rezim usang dengan system berasaskan persamaan kesempatan, kebebasan berpendapat, kedaulatan masyarakat dan pemerintahan yang mewakili. Menyusun konstitusi Negara mempunyai tantangan yang lebih besar kepada Dewan Rakyat, yang telah membebani kinerja mereka selama krisis ekonomi. Selama beberapa bulan, anggota Dewan Rakyat bergulat dengan pertanyaan fundamental wacana bagaimana membentuk pandangan politik Negara Perancis yang baru. Siapa yang akan bertanggungjawab menentukan para delegasi? Apakah para pendeta tunduk kepada geraja Roma Suci atau pemerintah? Mungkin ini hal paling penting, seberapa berkuasa bekerjsama raja, citra wacana dirinya dalam msyarakat dalam jangk panjang melemah sehabis kegagalan melarikan diri tahun 1791, ataukah mereka tetap bertahan? Diberlakukan mulai 3 September 1791, konstitusi tertulis pertama Perancis menciptakan proses demokrasi lebih moderat dalam Dewan, menimbulkan monarki konstitusi dimana raja mempunyai hak veto dan hak menunjuk perdana menteri. Komromi ini tidak berjalan lancer dengan kemunculan orang-orang radikal menyerupai Maximilien de Robespierre, Camille Desmoulins dan Georges Danton., mereka mulai menyuarakan derma terhadap demokrasi dalam pemerintahan dan penahanan Louis XVI.
April 1792, legislative yang gres terpilih mendeklarasikan perang kepada Austria dan Prusia, dimana dipercaya bahwa para imigran Perancis membangun pasukan kontrarevolusi,hal itu juga dibutuhkan sanggup mengembangkan ide revolusi ke seluruh eropa dengan jalan perang. Kondisi negara Perancis, ternyata masih kacau dan krisis politik berbalik menuju gerakan radikal para pemberontak yang dipimpin Jacobins menyerang Istana Kerajaan di Perancis dan menangkap raja tanggal 10 agustus 1792. Bulan selanjutnya, di tengah gelombang kekerasan rakyat Paris terjadilah pembunuhan besar terhadap pasukan kontrarevolusi, Dewan Rakyat diganti dengan Dewan Persetujuan yang mengklaim berakhirnya era monarki dan mendirikan Republik Perancis. 21 Januari 1793, Raja Perancis Napoleon XVI dieksekusi mati memakai Guillotine dengan dakwaan pengkhianatan Negara serta Istrinya Marie Antoinette didakwa hal yang sama beberapa bulan kemudian. Setelah sanksi Raja, peperangan melawan Negara-negara eropa dan internal Negara Perancis menimbulkan Revolusi Perancis yang paling berdarah dan paling pelik. Juni 1793, Kubu Jacobins menguasai Dewan Konvensi dari kubu Moderat Girodins dan mengembangkan gerakan radikal. Mereka juga menimbulkan era terror, 10 bulan yang menimbulkan para tahanan ribuan tahanan perang dieksekusi mati. Banyak sanksi tersebut dilaksanakan dengan perintah oleh Robespierre, yang mendominasi Komite Keamanan Rakyat hingga sanksi dirinya pada 28 Juli 1794. Kematiannya membuktikan reaksi kubu Thermidorian, faksi moderat yang melawan kekuasaan rezim terror Perancis.
Akhir Revolusi Perancis, Cemerlangnya Sang Napoleon
Akhir Revolusi Perancis, Cemerlangnya Sang Napoleon
Pada 22 Agustus 1795, Dewan Nasional yang terdiri dari kubu Girordin ydaang telah selamat dari rezim terror, menyetujui konstitusi gres Perancis buatan Dewan Legislatfif Ganda. Kekuatan direktur akan bertumpu oleh lima anggota Direksi (“Directoire”) yang dipilih oleh parlemen. Para pendukung raja dan kubu Jacobin memprotes era gres tersebut dengan cara infiltrasi ke dalam militer yang dipimpin oleh jenderal muda sukses berjulukan Napoleon Bonaparte.

Sumber https://www.gu-buk.net
Posting Komentar untuk "Revolusi Perancis, Usaha Melawan Feodalisme"