Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Sang Inspirator Revolusi


Ia seorang penggerak revolusi Indonesia yang melampaui zamannya. Namanya Ernest Francois Eugene Douwes Dekker. Ditengah kekecewaaan sebagian kalangan terhadap perilaku elitis Boedi Oetomo, Douwes Dekker hadir menyodorkan gagasan segar. Ia mendirikan partai politik pertama di Indonesia, yang bercita-cita memperjuangkan kesetaraan hak bagi semua ras yang ada di Hindia
Kehadiran Indische Partij meniupkan roh di awal masa pergerakan. Kemunculan disambut gegap-gempita. Takashi Shiraishi, dalam Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926, melukiskan tur propaganda yang digerakan Douwes Dekker merupakan rapat akbar politik pertama di Hindia. Inilah tonggak pergerakan dengan taktik pengarahan massa dalam jumlah besar taktik yang kemudian diterapkan Tjokroaminoto untuk mengorganisasikan massa Sarekat Islam

Tak dapat dimungkiri, Indische Partij meletakan fondasi penting bagi nasionalisme Hindia. Organisasi politik ini jauh lebih radikal daripada Boedi Oetomo. Tak cuma menyerukan perombokan di bidang pelayanan administrasi, Douwes Dekker mengusung reformasi politik pertanian dan perpajakan sebagai salah satu aktivitas partai. Tindak-tanduk Douwes Dekker diawasi alasannya yaitu menolak diskriminasi. Ia dicap sebagai agitator berbahaya. Douwes Dekker menjadi figur mengetarkan bagi pemerintah Hindia-Belanda

Diusianya yang singkat alasannya yaitu dipaksa bubar oleh Belanda, Indische Partij barhasil menyuburkan semangat, juga harapan. Organisasi politik ini meniupkan napas panjang bagi agresi pergerak sehabis itu

Lahir di Pasuruan, Jawa Timur, Douwes Dekker awalnya menularkan pandangan kebangsaaan kepada pelajar STOVIA. Ia supel dan menjadi pola bagi penggagas pergerakan lain-tak cuma Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat, dua sekondan yang menjadi teman seperjuangannya. Sukarno menyebut Douwes Dekker sebagai salah satu mentor politik yang telah membangkitkan kesadaran nasionalisnya.

Emile Schwidder, peneliti International Instituut voor Sociaal Geschiedenis, Amsterdam, Belanda, melukiskan Douwes Dekker sebagai tokoh pergerakan dengan konsep politik sangat maju. Meski tidak dibekali bangunan teori yang kuat, Douwes Dekker peduli terhadap nasib orang lain. Ia juga tertib dalam berorganisasi.

Kees van Dijk, peneliti KITLV di Leiden, menggambarkan Douwes Dekker sebagai sosok menarik, bergairah, dan tidak membosankan, ia selalu menuntut perubahan total dan piawai membangun jaringan. Novelnya berjudul Siman de Javaan, terbit 1908, mengungkap ketidakadilan pemerintah Hindia-Belanda. "Ini novel satu-satunya yang menampilkan orang Belanda sebagai orang jahat", ujar Kees van Dijk

Pada sosok Douwes Dekker, kita dapat melihat figur organisator yang tak pernah lelah berjuang. Ia mendedikasikan hampir seluruh hidupnya buat kemerdekaan Hindia. Ernest Douwes Dekker yang masih satu keturunan dengan Eduard Douwes Dekker penulis buku Max Havelaar yang mempunyai nama pena Multatuli-ini menyerukan pandangan gres pentingnya warga Hindia menjadi satu bangsa, membangun kekuatan sendiri, membuat sebuah entitas merdeka, Multatulis tak lain adik dari Kakek Ernest Douwes Dekker

Sebelum Indische Partij didirikan, Ernest Douwes Dekker bekerja sebagai pengawas perkebunan. Disinilah semangatnya berdiri menentang penindasan. Ia pernah angkat senjata melawan kolonialisme Inggris di Afrika Selatan. Ia juga punya pengalaman segudang bekerja di sejumlah surat kabar . Tulisannya bervariasi, dari dongeng perang di Transvaal sampai kebijakan politik luar negeri sehabis Indonesia merdeka. Ia menggunakan nama peda DD

Saat usianya memasuki 40-an tahun, Douwes Dekker berjuang melalui jalur pendidikan. Ia mendirikan ksatrian Instituut di Bandung, menyaingi pendidikan yang ditawarkan pemerintah kolonial. B.M. Diah salah satu tokoh yang pernah mengeyam pendidikan disana. Sepak terjang Douwes Dekker di dunia pendidikan menular pada Soewardi Soerjaningrat alias Ki Hadjar Dewantara, yang mendirikan Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta.



Sumber https://www.gu-buk.net

Posting Komentar untuk "Sang Inspirator Revolusi"