Abad Kegelapan Tidak Selamanya Gelap
sumber :
Kali ini kita akan membahas Dark Age/Era Kegelapan. Apakah benar masa ini begitu kelam? Apakah benar-benar tidak ada kemajuan di dalamnya? Eits, sabar dan simak artikel ini yaa.
en.wikipedia.org
Para ilmuwan Italia ialah kelompok yang pertama kali memperkenalkan kata “Era Kegelapan” di masa ke 14 M, hal ini terjadi alasannya ialah mereka mencicipi bahwa ada penurunan kualitas karya sastra Latin dibandingkan pada masa Yunani kuno ataupun Roma kuno. Kata ini mengalami pergeseran makna sampai dipakai secara jamak untuk menjelaskan secara umum kondisi perlambatan perkembangan kebudayaan di Eropa semenjak kejatuhan Roma sampai era awal Renaissance yakni era dimana para ilmuan masa itu mendeskripsikannya sebagai Era Kegelapan Awal (500-1000M). Namun para sejarawan sekarang mempertanyakan bagaimana penyebutan tersebut sanggup sesuai alasannya ialah kenyataannya tidak separah itu. Kenyataannya, kehidupan Era Kegelapan Awal tidak seburuk bila disandingkan dengan kehidupan suku Barbar, malahan di masa inilah terjadi perkembangan kebudayaan, politik, agama dan kehidupan masyarakat.
Istilah “Era Kegelapan” Digunakan Karena Terjadi Ketidakjelasan Sejarah
sumber :cambridge.org
Sekitar tahun 476 M, bermacam-macam suku Jerman menaklukkan Kekaisaran Romawi Barat (termasuk Eropa dan Afrika Utara) serta menyebabkan akulturasi dan asimilasi dengan kebudayaan Jerman. Penyebutan Era Kegelapan menjadi sangat popular alasannya ialah para penulis sejarah termasuk St. Jerome dan St. Patrick di masa ke lima, Gregory of Tours di masa keenam dan Bede di masa ke delapan mengalami bias/ketidakjelasan sejarah.
Meskipun benar adanya terjadi kemunduran peradaban Roma dan karya sastra yang tidak begitu berkembang bila dibandingkan ketika era Romawi kuno, penyebutan Era Kegelapan dating dari ilmuwan era Renaissance beranggapan bahwa era kejayaan Yunani dan Romawi kuno ialah puncak peradaban dunia. Menurut pandangan mereka pula bahwa masa tersebut begitu kelam, penuh kekerasan, kekacauan kepemimpinan dan kemajuan seni yang tidak berkembang.
Gereja Menggantikan Posisi Kekaisaran Roma dan Menjadi Kekuatan Terbesar di Eropa
sumber
Disaat kehancuran Roma, Eropa di awal Era Kegelapan kekurangan kerajaan besar ataupun kekuatan politik lain yang menguasai Eropa selain era kekuasaan Kekaisaran Charlemagne dari Perancis jauh setelahnya. Sebaliknya, kekuasaan gereja di masa pertengahan mencapai puncaknya di Eropa. Raja, ratu dan pemimpin lainnya di awal masa pertengahan mengembangkan kekuasaan mereka dengan gereja. Munculnya kekuatan kepausan yang besar diawali pada era Paus Gregory Agung yang berkuasa tahun 590-604 M. Hal ini jugalah yang menjadi penanda bahwa kerajaan-kerajaan di Eropa tidak sanggup berkuasa secara tunggal, tidak menyerupai era kekaisaran Roma. Pembatasan kekuasaan ini terjadi sampai simpulan Abad Pertengahan dan memengaruhi terbentuknya Magna Charta dan kelahiran Parlemen Inggris.
Perkembangan Gereja Memberi Dampak Besar Bagi Tata Nilai Eropa
Dominasi Gereja di awal Abad Pertengahan ialah alasan utama bagi para ilmuwan, terutama ketika Reformasi Protestan di masa 16 dan Era Pencerahan masa 17 dan 18 M, menyampaikan bahwa ketika tersebut ialah era kegelapan alasannya ialah para pendeta menekan perkembangan pengetahuan. Namun pada era awal kekuasaan Gereja justru memacu perkembangan pembelajaran dan sastra dan banyak pendeta di masa pertengahan ialah juga seorang seniman.
Salah satu pendeta yang besar lengan berkuasa di masa Pertengahan Awal ialah Benedict of Nursia (480-543) yang mendirikan Gereja Besar Montecassino. Peratuan Benedictine yakni semacam peraturan tertulis yang berisi patokan bagi gereja dan maklumat yang membatasi kekuasaan kerajaan tersebar di seluruh Eropa, peraturan inilah yang menjadi dasar Gereja di Eropa.
Awal Abad Pertengahan ialah Era Keemasan Pertanian
Sebelum Abad Pertengahan Awal, pertanian Eropa terbatas di wilayah selatan, dimana lahan berpasir dan kurangnya air hanya cocok untuk bertani dengan system scratch plough, namun inovasi system heavy plough, yakni menggali lapisan tanah subur yang terpendam sebagai media tanam yang menyejahterakan perekonomian eropa di masa 10M. Salah satu inovasi besar lainnya ialah inovasi semacam kain yang dipasang di punggung kuda untuk melindungi kuda dan meratakan beban. Kuda juga terbukti lebih kuat dan efektif ketimbang banteng. Penggunaan sepatu kuda dari besi menjadi umum juga pada tahun 1000M.
Ilmuwan juga meyakini bahwa sesuatu yakni Periode Hangat masa Pertengahan yang terjadi semenjak tahun 900-1300M, selama itulah dunia mengalami kondisi yang reatif panas. Hal ini benar-benar terjadi di Hemisphere Utara, terbentang dari Greenland timur sampai Eropa. Dipadukan dengan kemajuan pesat dalam bidang pertanian serta kondisi cuaca yang mendukung menambah kemajuan di masa tersebut.
Kemajuan Pesat Terjadi dalam Bidang Sains dan Matematika dalam Dunia Islam
sumber
Di antara mitos popular perihal Era Kegelapan, ialah anggapan bahwa gereja Kristen menekan ilmuwan, melarang prosesi otopsi jenasah serta pelarangan segala kemajuan ilmu pengetahuan. Bukti sejarah tidak mendukung pendapat tersebut, mungkin benar adanya bila pengethuan berkembang melambat di Eropa Barat selama masa pertengahan, namun hal tersebut menjadi fondasi ilmu pengetahuan di bab masa pertengahan berikutnya.
Disaat yang sama, dunia Islam terus melangkah cepat dalam perkembangan matematika dan sains, hal ini terjadi alasannya ialah penerjemahan besar-besaran buku-buku Yunani dan peradaban lainnya ke dalam bahasa Arab. Terjemahan latin dari buku “The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing,” buatan Al Khawarizmi (780-850M), akan memperkenalkan Eropa dengan aljabar, termasuk perkembangan sistematis pertama dari system persamaan linear dan kuadrat
Renaissance Carolingian Merupakan Era Perkembangan Seni, Sastra, Arsitektur dan Ilmu Lainnya
Karl, putra dari Pepin the Short, mewarisi kerajaan Perancis dengan saudaranya
Carloman ketika Pepin meninggal tahun 768M. Carloman pun meninggal beberapa tahun setelahnya dan Karl yang ketika itu berusia 29 tahun mengokohkan era yang disebut Charlemagne (atau Charles yang Agung). Lebih dari 50 ekspedisi militer dimulai, pasukannya bertempur dengan tentara islam di Spanyol, Bavaria dan Saxon di Jerman Timur dan Lombardy di Italia, perlahan ia melebarkan kekuasaannya. Sebagai generasi pertama suku Jerman yang menganut Katolik, Charlemagne benar-benar berambisi menyebarkan keyakinannya. Tahun 800, Paus Leo III menggelari Charlemagne sebagai “kaisar Roma” yang bermetamorfosis gelar Kaisar Roma Suci.
Carloman ketika Pepin meninggal tahun 768M. Carloman pun meninggal beberapa tahun setelahnya dan Karl yang ketika itu berusia 29 tahun mengokohkan era yang disebut Charlemagne (atau Charles yang Agung). Lebih dari 50 ekspedisi militer dimulai, pasukannya bertempur dengan tentara islam di Spanyol, Bavaria dan Saxon di Jerman Timur dan Lombardy di Italia, perlahan ia melebarkan kekuasaannya. Sebagai generasi pertama suku Jerman yang menganut Katolik, Charlemagne benar-benar berambisi menyebarkan keyakinannya. Tahun 800, Paus Leo III menggelari Charlemagne sebagai “kaisar Roma” yang bermetamorfosis gelar Kaisar Roma Suci.
Charlemagne berusaha keras mempertahankan gelarnya, membangun Negara yang terpusat, menggiatkan kelahiran kembali arsitektur Roma, melaksanakan reformasi pendidikan dan menjaga eksistensi teks-teks berbahasa latin. Kunci perkembangan kekuasaan Charlemagne ialah pengenalannya terhadap standardisasi penulisan teks yang dikenal sebagai Carolingian miniscule. Dengan serangkaian perbaikan, hal tersebut merevolusi acara baca tulis dan memfasilitasi penyebarluasan buku dan dokumen lainnya. Meskipun dinasti Carolingian telah hancur di masa 9, kejayaannya tetap terdengar melalui buku, sekolah, kurikulum dan teknik mengajar selama masa Renaissance dan kebangkitan kebudayaan di masa berikutnya.
disadur dengan pengubahan dari laman :http://www.history.com/news/history-lists/6-reasons-the-dark-ages-werent-so-dark
Sumber https://www.gu-buk.net
Posting Komentar untuk "Abad Kegelapan Tidak Selamanya Gelap"