Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Yunani Yang Cerdas

❂ Legenda Troya, dan asal mula Yunani
Masih ingat dengan peradaban Kreta Kuno? Kali ini kita akan berjumpa dengan sebuah peradaban lanjutan dari Kreta yang begitu pentingnya, hingga niscaya akan dipelajari setiap orang yang ingin memahami sejarah kebudayaan Eropa. Ya, kita akan berkenalan dengan bangsa Yunani beserta seluruh kebudayaanya.

Untuk itu, kita perlu menengok lagi kawasan Mediterannia, tempat bangsa Minos membangun peradaban Kreta. Pada tahun 1500, peradaban itu runtuh, kemungkinan besar tanggapan bencana alam. Yang tersisa di sana ialah suku Mycenaea. Suku itu menguasai hampir semua wilayah bekas kekuasaan Kreta. Suku bangsa Mycenaea rupanya gemar berperang. Mereka rajin menaklukkan suku-suku lain yang mempunyai wilayah di sekitar tempat mereka tinggal. Di samping gemar berperang, mereka juga rajin membangun istana yang besar beserta benteng-benteng besar. Kota-kota suku bangsa Mycenaea biasanya dibangun di puncak bukit, dinamai Acropolis. Kerajaan di wilayah ini pun bersama-sama bukan sebuah kerajaan besar yang utuh, tapi lebih berupa kota-kota sanggup berdiri diatas kaki sendiri yang berdaulat. Bangsa Mycenaea menamai wilayah mereka sebagai Yunani.

Salah satu wanita aristokrat Mycenaea berjulukan Helen, mengakibatkan pergolakan ahli di wilayah Mediterania ketika ia kawin lari dengan pangeran Paris dari wilayah Troya, sebuah kerajaan di wilayah Asia kecil (sekarang bahari tengah, bersahabat Turki). Masalahnya, ia kawin lari dalam kondisi sudah menikah dengan Menaulus, saudara raja Mycenaea yang berkuasa, Agamemnon. Merasa tidak terima, seluruh kekuatan perang Mycenaea kemudian dikerahkan untuk merebut kembali Helen dari Troya. Perang itu rupanya berlarut-larut alasannya pasukan Troya berjuang dengan gigih.

Tipu tipu muslihat licik alhasil dilakukan pasukan Mycenaea dengan cara berpura-pura menghentikan serangan dan pulang kembali ke Yunani. Di lapangan sempurna di luar benteng kerajaan Troya ditinggalkan sebuah Kuda Raksasa dari kayu. Penduduk dan prajurit Troya yang menyangka bangsa Mycenaea mengakhiri peperangan, bersorak-sorai dan membawa masuk kuda kayu itu ke tengah kota, dan mengiranya sebagai penghargaan dari tentara Yunani atas keberanian mereka bertempur. Nyatanya, di dalam kuda tersebut, bersembunyi ratusan tentara Yunani yang keluar di malam hari, dan memorak- porandakan kota Troya.

Kisah itu begitu terkenal, walaupun kebenaran sejarahnya masih perlu dipertanyakan. Sumber kisah itu ialah syair panjang buatan penyair buta Homer, yang hidup di masa Yunani baru. Tapi yang jelas, kisah itu merupakan penanda bahwa bangsa Mycenaea memang gemar berperang. Kegemaran mereka berperang dan melaut, rupanya mengakibatkan permasalahan serius. Sejak tahun 1000 hingga 750 SM, kebudayaan di Yunani tidak terurus. Kabarnya, bangsa Mycenaea tetapkan hidup di laut, dan beberapa keturunannya mendarat di semenanjung Italia lantas menjadi leluhur masyarakat Romawi Kuno.

Acropolis
❂ Kemunculan Yunani Baru
Akibat terlalu sering berperang dengan bangsa lain, juga dengan bangsanya sendiri, kekacauan melanda peradaban Yunani. Ketika banyak penduduk Mycenaea pergi dari wilayah Yunani, sekelompok kecil sukubernama Doria menempati wilayah-wilayah yang ditinggalkan oleh bangsa Mycenaea. Akan tetapi, mereka sudah tidak mempunyai kebudayaan tinggi tanggapan terlalu usang berada dalam cengkeraman bangsa Mycenaea yang tidak mementingkan pengembangan kebudayaan. Jadilah wilayah Yunani memasuki kala gelap.

Ini merupakan sebuah kala di mana tidak ada orang bisa membaca dan menulis. Peruntungan masyarakat di wilayah Yunani berubah ketika mereka alhasil bersua dengan bangsa pedagang berjulukan Phoenicia di sekitar tahun 800 SM. Bangsa Phoenicia mempunyai pengetahuan perihal cara tulis menulis, dalam wujud alfabet, menyerupai yang kita kenal di karakter Latinsekarang (dari kataaleph dan beth yang oleh bangsa Yunani disebut Alpha dan beta). Berkembangnya kemampuan tulis-menulis membantu masyarakat Yunani berdiri dari keterpurukan.

Mulai dari tahun 800-750 SM, masyarakat Yunani membangun komunitas-komunitas yang mempertahankan konsep negara-kota menyerupai yang dilakukan bangsa Mycenaea. Sebuah negara-kota dinamai Polis. Tiap kota membangun peradabannya sendiri. Dimasapembangunan kembali Yunani itu, banyak kuil, gelanggang olah raga, dan balai-balai pertemuan didirikan. Wilayah kekuasaan sebuah polis meliputi pula pedalaman di luar kota.
❂ Pola kehidupan Yunani di masa Polis
Walaupun berbeda-beda wilayah, namun setiap polis mempunyai kebudayaan yang menyerupai satu sama lain. Mereka menyembah banyak dewa, dan membuat mitologi mengenai dewa-dewa tersebut. Yang banyak kita kenal kini ialah kisah-kisah mengenai Titan dan dewa- tuhan yang dipimpin Zeus.
Kebanyakan warga polis menyukai atletik. Kegemaran mereka akan olah raga dan bersaing antara satu sama lain itu mengakibatkan diselenggarakannya sebuah acara perlombaan olah raga tahun 776 SM. Karena diadakan di Olympia, sebagai persembahan kepada para dewa, maka lomba itu dinamakan Olympic, yang kini kita kenal sebagai Olimpiade, pesta olah raga terbesar di muka bumi setiap empat tahun sekali.

Meneruskan kebiasaan masyarakat zaman Kreta, masyarakat polis-polis Yunani juga sangat ulung sebagai pedagang. Komoditas yang mereka jual-belikan ialah minyak zaitun, anggur, dan hasil kerajinan. Masyarakat Polis Yunani rata-rata dikenal alasannya menjual kerajinan logam yang bagus, serta tembikar bergambar yang indah. Hampir semua sentra perdagangan di sepanjang Mediterania dikuasai oleh pedagang asal Yunani.

Menariknya, masyarakat Yunani kemungkinan besar merupakan masyarakat pertama di sepanjang peradaban Eropa yang menerapkan sistem musyawarah dalam menentukan kebijakan setiap polis. Tidak ada raja tunggal yang memerintah, walaupun cukup banyak aristokrat kaya yang mempunyai efek kepada masyarakat kebanyakan. Masyarakat Yunani merupakan masyarakat yang gemar berpikir dan berdebat, namun mereka menerapkan sistem pembagian kelas sosial yang ketat. Masyarakat polis orisinil akan mempunyai hak-hak untuk bekerja, berdagang, dan berkeluarga. Sementara kaum budak, tidak mempunyai hak apa pun dan harus bekerja dan mengabdi pada keluarga-keluarga Yunani asli. Ada juga kaum metics atau imigran dari suku bangsa lain, yang walaupun hak-haknya tidak sama dengan penduduk asli, namun keadaan mereka jauh lebih baik dibanding kaum budak.
❂ Kemunculan Athena dan Sparta, dua Polis paling berkuasa


Polis Sparta
Telah dipaparkan bahwa Yunani terdiri atas polis- polis yang banyak sekali. Pada periode 500 SM, muncul dua polis yang kuat dan mempunyai efek lebih dari polis yang lain. Polis Sparta, mereka merupakan polis yang mementingkan kemajuan bidang militer, sehingga banyak anak mudanya yang berjenis kelamin pria dididik menjadi prajurit tangguh. Sementara yang perempuan, akan dilatih menjadi wanita tegas dan berani untuk memenuhi kebutuhan suami mereka yang biasanya rutin pergi berperang.

Budak-budak di Sparta dipaksa menyediakan kebutuhan hidup penghuni polis tersebut, mulai dari masakan hingga mengembangkan pakaian, sehingga masyarakat Sparta bisa fokus mengembangkan militer. Menurut para sejarawan, polis ini diperintah oleh dewan pemerintah yang sangat kejam dan otoriter. Ada banyak polisi belakang layar disebar di tengah-tengah masyarakat untuk menjaga biar setiap warga polis taat pada aturan dan mendukung pengembangan militer. Tahun 490 SM, kerajaan Persia yang dipimpin oleh maharaja Xerxes menyerang Sparta. Kekuatan yang tidak seimbang, serta kebutuhan untuk mempertahankan kedaulatan Yunani, membuat Sparta terpaksa bekerja sama dengan polis paling besar lengan berkuasa lainnya di wilayah Yunani, yaitu Athena.

Polis Athena awalnya menyerupai mirip Sparta, menerapkan contoh pemerintahan oligarki di mana sekelompokorangberkuasa dengan Tirana tasmasyarakat kebanyakan. Bahkan, ketika seorang anggota dewan pemerintahan Athena berjulukan Draco berkuasa, ia membuat aturan yang sangat keras dan kejam, terutama untuk para metics dan budak. Keadaan berubah di tahun 508 SM, ketika seorang pemikir politik berjulukan Cleisthenes memperlihatkan sebuah konsep aliran gres yang ia namakan demokrasi.

Demokrasi berasal dari dua kata demos (masyarakat) dan kratos (peraturan). Pemikiran ini beropini bahwa setiap warga polis, mempunyai hak untuk menyuarakan pendapat dan terpilih menjadi anggota dewan pemerintahan. Pada praktiknya kemudian aliran ini diterima oleh warga Athena. Setiap warga dewasa, walaupun hanya laki-laki, berhak menentukan pemimpin atau mencalonkan dirinya sendiri, serta memperdebatkan rencana-rencana pemerintahan. Mereka biasa melaksanakan perdebatan itu di bukit berjulukan Pnyx.

Secara kebudayaan, Athena lebih unggul daripada Sparta. Kota Athena dipenuhi oleh seniman, pemikir (yang kebanyakan menjadi pencetus filsafat dan disebut filsuf), serta penulis. Sejak tahun 480 SM, polis Athena menarik upeti dari polis-polis tetangga yang lebih lemah. Upeti itu dipergunakan oleh dewan pemerintahan Athena untuk membangun kota mereka, membuat kapal-kapal perang, gedung pengadilan, gedung teater, serta membangun kuil-kuil indah, salah satunya yang masih tersisa hingga kini ialah kuil Parthenon di puncak kota Athena.

Karena serangan bangsa Persia, dua polis yang bertolak belakang itu bersatu dan memerangi musuh yang sama. Peperangan berlangsung dari tahun 490 hingga 479 SM. Ketika perang berakhir, ternyata ketidakcocokan antara kedua polis tersebut bermetamorfosis perang saudara. Peperangan Sparta dan Athena berlangsung dari 431 hingga 404 SM. Akibat peperangan itu, kekuatan Yunani secara keseluruhan yang memang bertumpu pada dua polis itu jadi ikut melemah.
❂ Kebudayaan Yunani masa jaya
Terlepas dari peperangan antara dua polis paling besar lengan berkuasa itu, kebudayaan Yunani pada masa jayanya di periode 400-an SM berkembang sangat pesat. Ada banyak seniman menghasilkan karya-karya seni yang hebat. Dari bidang seni rupa, salah satunya ialah Phidias (490-420 SM) yang membangun patung tuhan Zeus dari materi emas dan gading. Ada juga Chares yang membangun patung Collossus di pelabuhan Rhodes, tepi bahari Aegea. Patung itu begitu monumental alasannya tingginya mencapai 37 meter.

Plato,Aristoteles, dan Socrates
Sementara di bidang sastra, para penulis Yunani membuat sebuah jenis goresan pena yang dinamakan tragedi. Kisah-kisah bencana biasanya merupakan kisah mengenai tokoh besar yang mengalami nasib mengenaskan pada final kisahnya. Sastrawan besar Yunani yang tercatat hingga kini ialah Sophocles yang menulis Oedipus Rex juga Homer, si penyair buta, yang dua syair panjangnya, Illiad dan Odyssey banyak menceritakan kisah-kisah heroik masa lalu, termasuk soal penyerangan Troya.

Bangsa Yunani juga percaya bahwa segala pengetahuan mereka dan juga kesenian tiba berkat ide dari dewi Muse. Dari bidang ilmu pengetahuan, kita akan mendengar nama-nama yang masih kekal hingga kini menyerupai Socrates (466-399 SM), Plato (427-348 SM), atau Aristoteles (384-322 SM). Ketiganya merupakan pemikir atau filsuf (yang berarti orang yang mengasihi (filo) sofia atau kebijaksanaan). Pemikiran perihal hakikat manusia, hukum, moralitas, serta prinsip berpikir runtut yang dinamakan budi merupakan buah aliran dari nama-nama tersebut. Hampir semua sarjana masa kini dengan pengetahuan barat niscaya akan mengenal tiga nama tersebut.

Jangan lupakan pula matematikawan besar Euclid dan Pithagoras yang rumus-rumusnya bahkan masih dihafalkan di sekolah-sekolah mana pun di seluruh penjuru dunia. Fisikawan dan astronom menyerupai Archimedes dan Aristarchus juga berperan besar dalam pengembangan fisika serta astronomi.
❂ KejatuhanYunani
Peperangan antara Sparta dan Athena turut menyumbang andil dalam melemahkan kekuatan bangsa Yunani secara keseluruhan. Hingga akhirnya, pada tahun 338 SM, seorang jenderal dari kerajaan kecil Macedonia, berjulukan Philips II menaklukkan semua polis di wilayah utara. Banyak Polis alhasil ikut menentukan tunduk pada kekuasaan Philips II. Setelah Philips meninggal, ia digantikan oleh putranya Alexander Agung. Di masa Alexander inilah kekuasaan Yunani-Macedonia berkembang hingga Asia-Afrika.

Paska Alexander, dikuasai Romawi Kuno pada 146 SM. Seusai dikuasai Romawi kuno, Yunani berturut-turut jatuh dari satu kekuasaan ke kekuasaan lain. Mulai dari Byzantium hingga ke tangan kekaisaran Ottoman dari Turki. Di periode modern nanti, Yunani akan ditaklukkan oleh Italia, kemudian dibebaskan tentara sekutu pada perang dunia II. Kini Yunani merupakan negara kecil di Eropa, yang sedang jatuh alasannya perekonomiannya di tahun 2009 terkena krisis finansial parah, dan membuat negara itu terlilit utang dalam jumlah besar.

Walaupun ketika ini kondisi Yunani agak menyedihkan, harus kita akui, bahwa hasil kebudayaan Yunani kuno sangat besar lengan berkuasa di seluruh dunia. Mulai dari bidang politik, hukum, sastra, seni rupa, sains, hingga filsafat. Banyak juga monumen yang kini menjadi tempat wisata menyerupai kuil Parthenon dan juga perayaan Olimpiade yang masih berlangsung hingga sekarang. Atas jasanya membuat dunia menjadi lebih cerdas daripada sebelumnya, patutlah kita menyebut peradaban Yunani klasik sebagai sebuah peradaban yang cerdas.

Sumber https://www.gu-buk.net

Posting Komentar untuk "Yunani Yang Cerdas"