Great Northern War, Tamatnya Kejayaan Swedia Di Utara
Great Northern War atau Perang Utara Raya yaitu konflik yang terjadi antara tahun 1700 hingga 1721 yang melibatkan Swedia melawan koalisi anti-Swedia yang mencakup Rusia, Denmark, dan Polandia-Lithuania. Beberapa negara lain nantinya juga bergabung dalam koalisi anti-Swedia menyerupai Inggris, Prussia, dan Hanover.
Pada masa 17, Swedia yaitu salah satu negara adikuasa di wilayah Skandinavia. Swedia turut serta dalam banyak sekali perang dan mengadakan serangkaian ekspansi wilayah hingga menjadikan rasa tidak suka dari negara-negara tetangganya. Misalnya Rusia yang menginginkan wilayah Swedia yang berada ditepi Laut Baltik sehingga jalur maritim menuju Samudra Atlantik terbuka. Sementara itu Denmark berniat mencaplok wilayah Scania dan beberapa wilayah lain yang diambil Swedia dari Denmark alasannya yaitu perang antar kedua negara tersebut di masa 17. Kemudian ada Polandia-Lithuania yang berambisi merebut Livonia semoga sektor ekonomi Swedia melemah, sebagai informasi Swedia dan Polandia-Lithuania yaitu rival dagang di daerah Baltik.
Pada tahun 1679, Charles XII yang gres berumur 15 tahun naik tahta menjadi raja Swedia. Hal ini dimanfaatkan oleh negara anti-Swedia untuk menghajar Swedia alasannya yaitu rajanya yang masih terlalu muda dan belum berpengalaman dalam memimpin sebuah negara. Dibentuklah koalisi yang terdiri dari Rusia, Polandia-Lithuania, dan Denmark untuk memerangi Swedia dengan impian bisa mendapat wilayah yang mereka inginkan.
Bulan Maret 1700, pasukan Denmark menginvasi wilayah Holstein , sekaligus menjadi awal dimulainya Perang Utara Raya. Tidak usang berselang, Saxony selaku salah satu negara bab penyusun Polandia-Lithuania juga melaksanakan invasi ke wilayah Livonia (sekarang termasuk wilayah Lithuania). Rusia juga tidak mau ketinggalan & wilayah yang menjadi target penyerbuan Rusia yaitu Narvia & Ingria (keduanya terletak di tepi Laut Baltik). Kendati dikeroyok tiga negara sekaligus, Swedia bisa bertahan dan mengadakan perlawanan.
Negara pertama yang didepak dari perang yaitu Denmark. Setelah berhasil menahan invasi Denmark, Swedia lantas melancarkan serangan jawaban ke wilayah Denmark. Angkatan maritim dan prajurit darat Swedia bisa memukul mundur pasukan Denmark hingga ke Copenhagen, yang merupakan ibukota Denmark. Denmark pun alhasil mengkahiri perang dengan Swedia melalui Perjanjian Traventhal.
Sementara Swedia tengah menghajar Denmark. Polandia dibawah raja Augustus menginvasi Livonia, namun invasi ini bisa dibendung Swedia saat Charles XII memindahkan pasukannya ke Livonia. Kegagalan juga menimpa Rusia saat prajurit Swedia bisa mengalahkan prajurit Rusia yang jumlahnya jauh lebih banyak di Narva pada 19 November 1700.
Antara tahun 1700 hingga 1706 Charles XII memfokuskan untuk menaklukan Polandia semoga memudahkan invasi berikutnya ke Rusia. Pada 1701 pasukan Swedia mengalahkan Polandia di Riga, setahun kemudian Swedia berhasil menduduki Warsawa dan tahun 1704, Charles XII menjadikan Stanislaw Leszczynski sebagai raja boneka di Polandia. Akhirnya Polandia berhasil dikuasainya sepenuhnya pada 1706 sesudah Augustus II mau mengakui kekuasaan Stanislaw dan oke untuk mengakhiri perang.
Dua kawannya sudah berhasil disingkirkan oleh Swedia tidak menciptakan Rusia mengalah begitu saja bahkan masa saat Swedia berperang di Polandia dimanfaatkan Rusia untuk membangun kembali pasukannya. Pada 1708 giliran Rusia yang diinvasi oleh Swedia. Awalnya Swedia bisa maju ke dalam wilayah Rusia namun akhir faktor kesulitan dalam pengiriman logistik dan ekspresi dominan cuek yang datang, Swedia berhasil dikalahkan Rusia di Poltava pada bulan Juni 1709 dan invasi Swedia terhadap Rusia pun bisa dibendung Rusia.
Setelah kekalahannya di Poltava, Charles III mengungsi ke wilayah Kesultanan Ottoman dan disana ia membujuk Sultan Ahmed III semoga membantu Swedia untuk berperang melawan Rusia. Perang singkat antara Ottoman dan Rusia pun terjadi di wilayah Sungai Pruth tahun 1710 hingga 1711. Kedua belah pihak alhasil setuju untuk mengakhiri perang pada 1713.
Sementara Charles tengah mengasingkan diri negara yang semula mengalah kepada Swedia melanjutkan perlawanannya. Denmark menginvasi Scania pada 1710 sementara raja Polandia, Augustus II kembali merebut tahtanya dari Stanislaw. Situasi ini memaksa Charles XII untuk kembali ke Swedia pada 1714.
Pada 1715 Prusia dan Hanover bergabung melawan Swedia kemudian disusul oleh Inggris yang mendeklarasikan perang terhadap Swedia pada 1716. Situasi makin memburuk bagi Swedia saat harus kehilangan wilayah Stralsund pada selesai 1715 dan Wismar ditahun berikutnya sehingga Swedia kehilangan seluruh daerahnya di Eropa Timur dan Tengah. Namun Swedia masih bisa mencicipi kemenangan saat berhasil menaklukan Kristiania (sekarang Oslo) di Norwegia.
Charles XII pun memimpin sendiri pasukannya untuk menguasai Norwegia namun naas pada 11 Desember 1718, Charles gugur tertembak di kepala saat sedang mengepung benteng Frederikshald.
sumber: OA Historypedia Line
Sumber https://www.gu-buk.net
Posting Komentar untuk "Great Northern War, Tamatnya Kejayaan Swedia Di Utara"