Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Dian Fossey

Dian Fossey yakni spesialis zoologi dan etologi yang mempelajari keluarga gorila selama bertahun-tahun di Rwanda. Ia banyak disamakan dengan Jane Goodall yang populer sebagai peneliti simpanse. Ia lahir di San Francisco, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Januari 1932. Ayahnya, George Fossey, bekerja pada perusahaan asuransi.
Setelah lulus sekolah menengah, Fossey berguru dasar-dasar kedokteran binatang di Universitas California, Amerika Serikat. Ia sebetulnya menentang impian ayah tirinya untuk berguru bisnis, sehingga ia terpaksa menghidupi dirinya sendiri dengan melaksanakan pekerjaan sambilan. Adanya kesulitan dalam ilmu kimia dan fisika, membuatnya beralih jurusan ergoterapi di Universitas Negeri San Jose.
Dengan pekerjaan sambilan, Fossey juga berhasil mendapat keahlian sebagai penunggang kuda. Setelah selsai kuliah, ia bekerja sebagai terapis bawah umur di Kota Louisville, Kentucky, sehingga ia memiliki banyak keahlian untuk berkomunikasi dengan bawah umur yang cacat.
Ketertarikan Fossey pada gorilla dimulai saat ia usai membaca buku George Schaller ihwal gorilla gunung. Pada tahun 1963, ia meminjam uang sebanyak $8.000 ke bank untuk pergi ke Afrika mengunjungi gorilla. Di Tanzania, ia bertemu Dr. Louis Leakey dan istrinya Mary Leakey yang mempelajari evolusi insan dari fosil-fosil. Selanjutnya, ia pergi ke Zaire dan bertemu dengan gorilla gunung. Ia pun sangat terpesona dengan pertemuan tersebut, kemudian kembali ke Amerika Serikat dan melanjutkan pekerjaannya sebagai terapis.
Fossey menjadi populer saat fotonya bersama gorila muncul di majalah National Geograpic pada tahun 1970. Ia berusaha memanfaatkan hal ini untuk mengumpulkan dana guna menyelamatkan gorila dari kepunahan. Ia ingin pertanda bahwa gorila yakni mahluk lemah lembut, lain dari yang biasa digambarkn pada buku-buku atau film sebagai kingkong, binatang yang sadis dan agresif.
Disamping itu, Fossey juga menjadi penggagas dalam menentang pertunjukan gorila di kebun binatang. Menurutnya, penangkapan gorila sering kali melibatkan banyak kematian dalam keluarga gorila. Ia beropini bahwa pertanda gorila di kebun binatang yakni tidak etis, menyerupai pada perkara penangkapan dua ekor gorilla pada tahun 1978 yang ditunjukan untuk ekspor ke kebun binatang, sehingga mengakibtkan kematian 20 ekor gorila.
Usaha Fossey menjadi penggagas dalam melindungi gorila pada alhasil merenggut nyawanya sendiri. Ia pun kemudia ditemukan tewas terbunuh secara sadis di rumahnya pada tanggal 26 Desember 1985. Meskipun salah satu muridnya ditangkap sebagai tersangka 4 tahun kemudian, namun kematiannya tetap menjadi misteri. Saudara ipar dari mantan presiden Rwanda, Protais Zigiranyirazo, juga disebut-sebut terlibat dalam rencana pembunuhan terhadap dirinya.
Dalam hal ini,  Protais Zigiranyirazo yang menjadi gubernur di provinsi daerah Fossey bekerja memiliki kepentingan untuk mengeksploitasi gorilla. yang sangat ditentang oleh Fossey. Selain itu, ia juga dianggap bertanggung jawab atas kematian 800.000 warga Rwanda pada tahun 1994. Saat terjadi genosida di Rwanda pada tahun 1994, taman nasional di mana Fossey bekerja untuk menyelamatkan gorilla menjadi ajang kehancuran. Ia pun dimakamkan di samping gorilla kesayangannya, Digit.

Sumber https://www.gu-buk.net

Posting Komentar untuk "Dian Fossey"