Che Guevara Pendekar Revolusi
Ernesto Guevara Lynch De La Serna atau yang populer dengan nama Che Guevara ialah seorang pejuang revolusi marxis Argentina dan pemimpin gerilyawan Kuba. Ia dilahirkan pada tanggal 14 Mei 1928 di Rosario, Argentina. Ia berasal dari keluarga berdarah adonan Irlandia, Basque, dan Spanyol
Sejak usia 2 tahun, Che Guevara mengidap penyakit asma yang diderita hampir sepanjang hidupnya. Kendati demikian, ia begitu cendekia dan menjadi seorang kutu buku. Ia pun rajin membaca literatur perihal Karl Marx, Engels, dan Sigmund Freud yang ada diperpustakaan ayahnya.
Pada tahun 1941, Che Guevara memasuki sekolah menengah pertama di Colegio Nacional Dean Funes di Cordoba. Ia hanya menerangkan sedikit minat dalam bidang politik di Universitas Buenos Aires pada 1947, daerah ia berguru ilmu kedokteran. Di universitas tersebut, mulanya ia hanya tertarik untuk memperdalam penyakitnya sendiri, tetapi lalu ia tertarik untuk mempelajari penyakit kusta.
Jiwa sosial Che Guevara berawal ketika ia melihat pada pengungsi korban perang saudara Spanyol dan sederet kritis politik yang parah di Argentina. Krisis tersebut memuncak di bawah pemerintahan diktator fasis kiri, yakni Juan Peron.
Namun petualangan revolusioner Che Guevara harus berakhir di Bolivia. Ia tertangkap oleh tentara Bolivia pada tanggal 8 Oktober 1967 dan dijatuhi eksekusi tembak, sehari sehabis penangkapannya ketika ia berusia 39 tahun. Selanjutnya, pada tanggal 12 Juli 1997, jenazahnya dikuburkan dengan upacara kemiliteran di Santa Clara, Provinsi Las Villas, daerah ia dimana ia pernah mendapat kemenangan dalam pertempuran dikala revolusi Kuba.
Atas jasa-jasanya tersebut, banyak sekali tokoh sastra, musik, dan seni mempersembahkan penghormatan dan penghargaan kepada diri Che Guevara. Penyair Chili, Pablo Neruda pada 1969 mempersembahkan puisi dengan judul Tristeza En La Muerte De un Heroe(kesedihan alasannya yakni janjkematian seorang pahlawan). Sedangkan pengarang Uruguay, Mario Benedetti menerbitkan serangkaian puisi pada 1967 dengan judul A Ras Del Sueno (pada tingkat impian). Selain itu, penyanyi Carlos Puebla juga mempersembahkan sebuah lagu Hasta Siempre Che Guevara (untuk selamanya komandan Che Guevara).
Sejak usia 2 tahun, Che Guevara mengidap penyakit asma yang diderita hampir sepanjang hidupnya. Kendati demikian, ia begitu cendekia dan menjadi seorang kutu buku. Ia pun rajin membaca literatur perihal Karl Marx, Engels, dan Sigmund Freud yang ada diperpustakaan ayahnya.
Pada tahun 1941, Che Guevara memasuki sekolah menengah pertama di Colegio Nacional Dean Funes di Cordoba. Ia hanya menerangkan sedikit minat dalam bidang politik di Universitas Buenos Aires pada 1947, daerah ia berguru ilmu kedokteran. Di universitas tersebut, mulanya ia hanya tertarik untuk memperdalam penyakitnya sendiri, tetapi lalu ia tertarik untuk mempelajari penyakit kusta.
Jiwa sosial Che Guevara berawal ketika ia melihat pada pengungsi korban perang saudara Spanyol dan sederet kritis politik yang parah di Argentina. Krisis tersebut memuncak di bawah pemerintahan diktator fasis kiri, yakni Juan Peron.
Namun petualangan revolusioner Che Guevara harus berakhir di Bolivia. Ia tertangkap oleh tentara Bolivia pada tanggal 8 Oktober 1967 dan dijatuhi eksekusi tembak, sehari sehabis penangkapannya ketika ia berusia 39 tahun. Selanjutnya, pada tanggal 12 Juli 1997, jenazahnya dikuburkan dengan upacara kemiliteran di Santa Clara, Provinsi Las Villas, daerah ia dimana ia pernah mendapat kemenangan dalam pertempuran dikala revolusi Kuba.
Che Geuvara yang begitu legendaris memulai perjalanan panjangnya yang pertama dengan menjelajahi Argentina Utara dengan bersepeda motor. Ia dikenang alasannya yakni keganasannya, penampilan yang romantis, gayangnya yang menarik, dan sikapnya yang tak kenal kompromi ketika berhadapan dengan ketidakadilan. Selain itu, ia juga menjadi idola bagi para pejuang revolusi, bahkan kaum muda generasi tahun 1960-1970-an atas tindakan revolusinya yang sangat berani dalam melawan kapitalisme yang menghisap.
Atas jasa-jasanya tersebut, banyak sekali tokoh sastra, musik, dan seni mempersembahkan penghormatan dan penghargaan kepada diri Che Guevara. Penyair Chili, Pablo Neruda pada 1969 mempersembahkan puisi dengan judul Tristeza En La Muerte De un Heroe(kesedihan alasannya yakni janjkematian seorang pahlawan). Sedangkan pengarang Uruguay, Mario Benedetti menerbitkan serangkaian puisi pada 1967 dengan judul A Ras Del Sueno (pada tingkat impian). Selain itu, penyanyi Carlos Puebla juga mempersembahkan sebuah lagu Hasta Siempre Che Guevara (untuk selamanya komandan Che Guevara).
Sumber https://www.gu-buk.net
Posting Komentar untuk "Che Guevara Pendekar Revolusi"