Mari Bertanya Pada Diri

i meningkatkan nilai jual diri. Salahkan perbuatan tersebut? salah atau tidak relatif, suatu kebenaran bersifat relativ tergantung kita menggunakan sudut pandang yang mana. Jarang dari mereka memiliki mimpi yang besar, mungkin juga banyak yang memiliki mimpi besar di kampus makara ini, tapi aku tidak mengetahuinya alasannya aku tidak mengenal semua mahasiswa disini. Terkadang aku menanyakan pertanyaan ini kepada kawan-kawan yang berkuliah di PTS, jawabannya pun sama. Mereka ingin berkuliah lantaran ingin mendapat pekerjaan yang enak. Apakah pendidikan kita semata-mata hanya berorientasi kerja saja? banyak dari kampus berlomba-lomba dalam mencetak lulusan siap kerja, dan mereka sering memamerkan bahwasannya lulusan kampus mereka terserap kerja dilapangan.
Dulu kita ialah kiblat pendidikan bagi negara-negara Asia Tenggara. Malaysia dulu mengirimkan putra-putrinya untuk mengenyam pendidikan di Indonesia. Namun kini arus berbalik, kitalah yang mengirimkan putra putri kita ke Malaysia. Ada apa dengan pendidikan kita? Mengapa arus mulai berbalik? Apakah kita selama ini salah meletekan dasar pendidikan kita? Mengapa pendidikan kita tidak melahirkan generasi yang hebat, melahirkan pemimpin-pemimpin hebat? Teman aku beralasan bahwasannya pendidikan kita lemah lantaran kita tergolong negara baru. LantasSingapura negara yang lebih maju dari kita mengapa mereka begitu mahir di pentas pendidikan Internasional? Kita tertinggal sangat jauh dari Singapura dalam hal pendidikan. Lihat Indeks. Apakah lantaran kita lebih mengutamakan mencetak lulusan kerja dibandingkan lulusan yang menjadi pemimpin mahir kelak? Terkadang aku merasa gila dengan pendidikan kita, aku melihat kampus top dunia melahirkan generasi yang luar biasa, Pemimpin yang hebat, Top Sainstis, Pebisnis hebat, atau lainnya, yang kebanyakan mereka orang-orang kuat di dunia. Sering aku mencicipi bahwasannya pendidikan kita terutama hanya mendapat skill khusus semata. Jika Anda Sastra yah anda hanya sanggup berbahasa saja. Jika anda seorang Sejarawan maka anda hanya sanggup sejarah saja. Padahal berdasarkan aku semua ilmu itu saling terkait satu sama lain. Anda tidak sanggup hanya berdiam diri dengan skill jurusan anda saja. Dunia yang luas tidak sanggup dipandang dari satu aspek saja, dunia ini mempunya ragam dimesinya. Keterkaitan antar dimensi merupakan suatu keindahan dari jagat raya ini. Jika anda ingin menjadi pemimpin mahir anda tidak mesti menjadi anggota BEM saja. Anda harus menguasai psikologi, sosiologi, ekonomi, berpikir logis, bahkan matematik.
Kita juga harus merubah mindset kita perihal pendidikan. sering kali aku merasa gila dengan paradigma berpikir sebagian mahasiswa kita, atau pun siswa kita. Mereka berkuliah seperti hanya melihat prospek semata. seperti jikalau anda lulusan sastra anda suram, lulusan pertanian masa depan anda gelap. Seolah-oleh kuliah hanya problem pekerjaan semata, padahal banyak aku temui lulusan MIPA dan Teknik bekerja di Bank. mereka keluar dari disiplin ilmu yang mereka dalami. Bagi aku pendidikan bukan semata-mata melahirkan lulusan siap kerja. Pendidikan bukan problem kapitalisme saja. Pendidikan seharusnya melahirkan generasi unggul dan bermartabat. Bukan semata-mata menjadi modal kapital saja. Akhirnya kampus berlomba-lomba dalam penyediaan lulusan siap kerja, bukan lulusan siap yang mencetak pekerjaan. Kampus-kampus top dunia melahirkan lulusan pencetak pekerjaan, kita sibuk mencetak lulusan pencari kerja.
Sumber https://www.gu-buk.net





Posting Komentar untuk "Mari Bertanya Pada Diri"