Gempa Bumi
A. Pendahuluan
Gempa bumi ialah keadaan dimana bumi mengalami getaran vertikal (naik-turun) dan horizontal (kanan-kiri).
Gempa bumi mempunyai dua titik:
Sumber https://www.gu-buk.net
Gempa bumi ialah keadaan dimana bumi mengalami getaran vertikal (naik-turun) dan horizontal (kanan-kiri).
Gempa bumi mempunyai dua titik:
a. Titik hiposentrum ialah titik dimana gempa terpusat di dalam lapisan bumi.
b. Titik episentrum ialah titik insiden gempa di muka bumi yang paling akrab dan tegak lurus dengan hiposentrum.
Semakin dangkal hiposentrum, maka daya rusak dan getarannya makin hebat.
B. KLASIFIKASI GEMPA BUMI
Gempa sanggup diklasifikasikan berdasarkan: akibat, letak hiposentrum, letak episentrum, bentuk episentrum, dan jarak episentrum.
Berdasarkan akibatnya, gempa bumi terdiri dari:
1) Gempa vulkanik, yaitu sebab kegiatan vulkanisme di batolit.
2) Gempa tektonik, yaitu sebab kegiatan tektonisme di lempeng bumi.
3) Gempa runtuhan (turban), yaitu sebab runtuhnya bebatuan di gua tanah.
Berdasarkan letak hiposentrum, gempa bumi terdiri dari:
1) Dangkal, yaitu jarak ke permukaan <100 km.
2) Menengah (intermediet), yaitu jarak ke permukaan 100-300 km.
3) Dalam, yaitu jarak ke permukaan >300 km. Berdasarkan letak episentrum, gempa bumi terdiri dari:
1) Gempa daratan, terjadinya di daratan.
2) Gempa lautan, terjadinya di dasar bahari atau samudera dan sanggup menjadikan tsunami.
Berdasarkan bentuk episentrum, gempa bumi terdiri dari:
1) Gempa linear, yaitu bentuk episentrumnya garis, terjadi pada gempa tektonik.
2) Gempa sentral, yaitu bentuk episentrumnya titik, terjadi pada gempa vulkanik dan turban.
Berdasarkan jarak episentrum, gempa bumi di suatu tempat tergolong menjadi:
1) Gempa lokal/setempat, yaitu jarak episentrum <10,000 km pada tempat tersebut.
2) Gempa menengah, yaitu jarak episentrum
±10,000 km pada tempat tersebut.
3) Gempa jauh, yaitu jarak episentrum >10,000 km pada tempat tersebut.
C. SEISMOGRAF
Seismograf ialah alat yang dipakai untuk mendeteksi dan mencatat getaran-getaran yang terjadi kulit bumi (gempa).
Catatan getaran gempa yang berbentuk ukiran patah-patah disebut seismogram, yang sanggup mengukur tekanan dan frekuensi getaran gempa.
Komponen utama seismograf:
a. Massa stasioner, benda yang peka terhadap getaran bumi, namun tidak berpindah posisi.
b. Jarum pencatat, pena yang bersentuhan dengan silinder berjelaga dan dipasang pada massa stasioner.
c. Silinder berjelaga, pita roll tempat seismo- gram dicatat. Gerak silinder berjelaga searah jarum jam.
Seismograf terdiri dari dua jenis:
1) Seismograf horizontal
Seismograf horizontal dipakai untuk mencatat getaran mendatar. Massa stasioner digantung dengan sebuah tali.
2) Seismograf vertikal
Seismograf vertikal dipakai untuk mencatat getaran vertikal. Massa stasioner ditahan oleh pegas dan tangkai engsel.
Stasiun pengamat gempa umumnya mempunyai 3 seismograf untuk menerima hasil yang akurat.
a. Seismograf horizontal berjumlah 2 dan dipasang pada posisi barat-timur dan utara- selatan.
b. Seismograf vertikal berjumlah 1.
D. GELOMBANG GEMPA
Gelombang gempa dibagi menjadi tiga: gelombang primer, sekunder dan panjang.
1) Gelombang primer/ longitudinal/ pressure
(P) ialah gelombang yang merambat ke segala arah di lapisan kulit bumi, dengan kecepatan ±8 km/s dan T = 5-7 s.
Gelombang ini merupakan gelombang
pertama yang hingga ke seismograf.
2) Gelombang sekunder/ transversal/ shear (S), ialah gelombang yang merambat ke segala arah, dan tegak lurus dengan gelombang primer, dengan kecepatan ±4 km/s dan T = 11-14 s.
Gelombang ini hingga ke seismograf sesudah gelombang primer.
3) Gelombang panjang/ permukaan ialah gelombang yang telah hingga ke permukaan bumi dan merambat ke segala arah, dengan v = 3-4 km/s dan periode yang relatif lama.
Gelombang ini menimbulkan kerusakan paling parah sebab periode yang relatif lama. Contohnya ialah gelombang cinta (love wave) yang berbentuk S dan gelombang
Raleigh yang berbentuk lingkaran.
Metode penentuan jarak episentrum terdiri dari metode jarak episentral dan homoseista.
Metode jarak episentral biar akurat harus dihitung dari tiga stasiun berbeda, sehingga terbentuk irisan yang merupakan pusat titik episentrum.
Metode homoseista ditentukan dengan memakai garis homoseista.
Homoseista ialah garis khayal di muka bumi yang mencatat gelombang primer dalam waktu yang sama.
Isoseista ialah garis khayal di muka bumi yang mencatat kerusakan yang sama.
Pleistoseista ialah garis khayal yang membatasi sekitar episentrum yang mengalami kerusakan terhebat.
Mikroseista ialah gempa yang terjadi sangat halus/lemah dan sanggup diketahui hanya dengan memakai alat.
Makroseista ialah gempa yang terjadi sangat kuat, sehingga sanggup diketahui tanpa memakai alat.
E. SKALA GEMPA
Besaran gempa sanggup dihitung memakai skala atau magnitudo.
Magnitudo ialah besar energi seismik yang dipancarkan oleh sumber gempa.
Skala gempa yang sering digunakan:
1) Skala momen magnitudo, skala yang didasarkan atas nilai magnitudo.
Skala ini ialah dasar dari seluruh skala gempa. Selain itu, skala ini sanggup dipakai untuk menghitung gempa dengan kekuatan besar yang tidak sanggup dihitung skala lain.
2) Skala Mercalli, disusun oleh Giuseppe Mercalli dengan skala maksimal 12 (Modified Mercalli Intensity Scale), didasarkan atas observasi keadaan sekitar ketika gempa berlangsung.
Skala | Kategori |
I | instrumental |
II | weak (lemah) |
III | slight (ringan) |
IV | moderate (moderat) |
V | rather strong (agak kuat) |
VI | strong (kuat) |
VII | very strong (sangat kuat) |
VIII | destructive (destruktif) |
IX | violent (keras/kasar) |
X | intense (hebat) |
XI | extreme (ekstrim) |
XII | catastrophic (bencana besar) |
3) Skala Richter, disusun oleh Charles F. Richter dan Beno Gutenberg, didasarkan atas nilai magnitudo.
Skala Richter merupakan logaritma dari amplitudo terbesar dalam satuan mikrometer dari pengukur gempa dengan jarak 100 m dari episentrum.
Magnitudo | Kategori |
<2.0 | sangat kecil (mikro) |
2.0 – 3.9 | kecil (minor) |
4.0 – 4.9 | ringan (light) |
5.0 – 5.9 | moderat |
6.0 – 6.9 | kuat |
7.0 – 7.9 | besar (major) |
>8.0 | sangat besar (great) |
4) Skala Omori, skala maksimalnya 7.
5) Skala Cancani, disusun oleh Adolfo Cancani yang berasal dari skala Mercalli dengan skala maksimal 12.
F. GEMPA DI INDONESIA
Gempa bumi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa gerakan lempeng.
a. Lempeng Indo-Australia (Hindia), bergerak ke utara.
b. Lempeng Pasifik, bergerak ke barat, bertabrakan dengan lempeng Indo-Australia.
c. Lempeng Eurasia, bergerak ke selatan, bertabrakan dengan lempeng Indo-Australia. Jalur gempa bumi di Indonesia posisinya
mengikuti Jalur Pengunungan Sirkum
Mediterania melalui pulau Sumatera sebelah barat, Pulau Jawa sebelah selatan, Bali, NTB dan NTT.
Pulau Kalimantan ialah tempat yang relatif kondusif dari bahaya gempa bumi dibanding tempat lain, sebab pulau Kalimantan letaknya jauh dari lokasi pertemuan antar lempeng.
Posting Komentar untuk "Gempa Bumi"